Friday, March 3, 2023

Cerpen Haruki Murakami: Orang-orang TV

Orang-orang TV - Haruki Murakami


Saat itu Minggu malam ketika Orang-orang TV muncul. Pada suatu musim semi. Setidaknya, kupikir itu musim semi. Namun saat itu tidak sepanas musim semi biasanya, tapi juga tidak terlalu dingin.

Sejujurnya, musimnya tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah itu Minggu malam.

Aku tidak suka Minggu malam. Atau lebih tepatnya, aku tidak suka segala hal yang turut muncul bersamaan dengan datangnya Minggu malam. Tanpa kecuali, setiap Minggu malam kepalaku mulai pusing dengan intensitas yang berbeda setiap kalinya. Kira-kira sepertiga atau setengah inci dari pelipisku, daging lembut berdenyut --seolah-olah ada benang tak kasat mata yang ditarik keluar oleh seseorang yang jauh di sana. Bukan karena sakit yang sangat. Seharusnya memang sangat sakit, tetapi anehnya tidak. Namun lebih seperti jarum panjang sedang mengorek area yang dibius.

Dan aku mendengar sesuatu. Bukan suara, tapi sebuah lembaran tebal kesunyian yang ditarik melalui kegelapan. KRZSHAAAL KKRZSHAAAAAL KKKKRMMMS. Begitulah indikasi awalnya. Pertama, sakit kepala. Kemudian, sedikit gangguan pada penglihatanku. Ombak kebingungan membanjiri, firasat menarik kenangan, kenangan menarik firasat. Bulan sabit tajam mengambang putih di langit, akar keraguan menggali ke bumi. Orang-orang dengan suara langkah nyaring berjalan di lorong hanya untuk menangkapku. KRRSPUMK DUWB KRRSPUMK DUWB KRRSPUMK DUWB.

Semua kondisi itu cukup menjadi alasan bagi Orang-orang TV untuk memilih Minggu malam sebagai waktu kemunculan. Layaknya suasana hati melankolis, atau hujan yang diam-diam jatuh, mereka menyelinap ke dalam waktu tertentu yang gelap itu.


***