Friday, September 3, 2021

Pada Suatu Masa

 Pada suatu masa seorang lelaki dan seorang perempuan saling bertemu tanpa saling menemukan

Mereka menghabiskan waktu bersama lalu berpisah

Hingga suatu hari mereka menyesali perpisahan itu


Pada suatu masa seorang lelaki berpisah dengan seorang perempuan

Aroma tubuh si perempuan tak pernah hilang dari penciuman si lelaki

Belaian si lelaki tak pernah pergi dari tubuh si perempuan


Pada suatu masa seorang lelaki dan seorang perempuan telah saling menemukan

Namun mereka tak pernah bisa bertemu, kecuali pada ingatan-ingatan yang tersesat mencari jalan pulang


Saat

 Saat aku bertemu kamu

Waktu sudah lama membeku

Tanggal-tanggal telah mati

Musim-musim telah pergi


Saat mataku menatap matamu

Gerimis dan senja sudah menyatu

Ruang kosong telah berpenghuni

Malam-malam panjang telah berhenti


Saat tanganku menuju tanganmu

Janji sudah menjadi bunyi

Mimpi telah sunyi

Hanya tersisa bayang-bayang dan redup lampu taman


Monday, August 23, 2021

Sebuah Pagi dan Kipas Angin

Selamat pagi, mata yang merah
Jantung yang lelah
Luka yang bernanah
Kemarin kau seekor lalat
Pagi ini kau kipas angin
Besok kau bayang-bayang

Monday, July 12, 2021

Cerpen Haruki Murakami: Charlie Parker Plays Bossa Nova




Bird kembali.

Betapa luar biasa! Ya, Bird yang Anda kenal dan cintai telah kembali, sayapnya yang kuat mengepak di udara. Di setiap sudut planet ini – dari Novosibirsk hingga Timbuktu – orang akan menatap ke langit, melihat bayangan Bird yang megah itu dan bersorak. Dan dunia akan dipenuhi sekali lagi dengan sinar mentari yang cemerlang.

Saat itu tahun 1963. Bertahun-tahun sejak orang terakhir mendengar nama Charlie 'Bird' Parker. Di mana Bird, dan apa yang dia lakukan? Para pecinta jazz di seluruh dunia membisikkan pertanyaan-pertanyaan ini. Dia belum bisa mati, kan? Karena kita tidak pernah mendengar tentang dia meninggal. Tapi Anda tahu, seseorang mungkin berkata, aku tidak pernah lagi mendengar apa pun tentang dia yang masih hidup.

Berita terakhir yang dimiliki seseorang tentang Bird adalah bahwa dia telah dibawa ke mansionnya, Baroness Nica, di mana dia berjuang melawan berbagai penyakit. Penggemar jazz sangat menyadari bahwa Bird adalah pecandu. Heroin – bubuk putih murni yang mematikan itu. Rumor mengatakan bahwa di atas kecanduannya dia berjuang dengan pneumonia akut, berbagai penyakit dalam, gejala diabetes dan bahkan penyakit mental. Seandainya dia cukup beruntung untuk selamat dari semua ini, dia pasti terlalu lemah untuk memegang instrumennya lagi. Begitulah Bird menghilang dari pandangan, berubah menjadi legenda jazz yang indah. Sekitar tahun 1955.

Maju cepat ke musim panas 1963. Charlie Parker mengambil saksofon altonya lagi dan merekam album di sebuah studio di luar New York. Dan judul album itu adalah Charlie Parker Plays Bossa Nova!

Bisakah Anda mempercayainya?

Sebaiknya Anda percaya. Karena itu terjadi.

Itu benar-benar terjadi.


***

Saturday, February 6, 2021

Cerpen Haruki Murakami: Urusan Keluarga

Mungkin memang selalu seperti ini, tapi sejak awal aku sudah tidak menyukai tunangan adik perempuanku. Dan semakin aku tidak menyukai lelaki itu, semakin besar keraguanku pada adikku. Aku kecewa atas keputusan yang dia ambil.

Mungkin aku hanyalah orang dengan pikiran yang sempit.

Adikku belakangan ini berpikir demikian. Kami tidak banyak bicara soal perasaanku, tapi dia tahu aku tidak menyukai tunangannya, dan dia menunjukkan kekesalannya.

"Kau melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang sempit," dia bilang.

Ketika itu, kami sedang berbicara tentang spageti. Dia tidak sedang bersama tunangannya, dan dia membicarakan tentang lelaki itu. Kami beradu argumen tentang seseorang yang bahkan tidak ada di tempat dan tidak mengerti apa pun tentang duduk permasalahannya.

Monday, January 25, 2021

Cerpen Haruki Murakami: Kerajaan yang Gagal

cerpen haruki murakami kerajaan yang gagal


Tepat di belakang kerajaan yang gagal mengalir sungai kecil yang indah. Airnya jernih dan tampak menawan, dengan banyak ikan yang hidup di dalamnya. Seekor ikan memakan gulma yang tumbuh di sana. Sang ikan tentunya tak peduli apakah kerajaan itu gagal atau tidak. Apakah itu berupa kerajaan atau republik tak ada bedanya bagi mereka. Mereka tidak melakukan pemungutan suara ataupun bayar pajak. Tidak ada bedanya bagi kami, pikir mereka.

Aku membasuh kaki di sungai. Air yang sedingin es itu membuat kakiku menjadi merah walau hanya terendam sebentar. Dari sungai ini, kamu bisa melihat tembok dan menara kastil kerajaan yang gagal. Di atas menara itu, bendera dengan dua warna tampak berkibar ditiup angin. Siapapun yang berjalan di tepi sungai akan melihat bendera itu dan berkata, "Hei, lihat. Itu bendera kerajaan yang gagal."


***