Friday, July 17, 2009

Doa Bersama Hujan


teriakan bisu

Aku tak pernah berdoa
Kau kirimkan butiran ebun dari subuhmu
Sebab lukisan wujudmu belum juga punah

Aku tak pernah berdoa
Kau kembali mengantar mimpi
Meski, kau telah hilang sebelum malam

Aku tak pernah berdoa
Namaku kau sebut bersama hujan
Setelah hari-hariku diisi badai

Biar...
Biar sepi menjerat tidurku
Siapa tahu, kau yang berdoa untukku

5 comments:

  1. Do'ain aku ya,agar tetap ganteng!!!

    he..he..

    ReplyDelete
  2. zian seorang perenung ternyata..

    ReplyDelete
  3. @ dinoyudha
    perenung? pelamun kali...

    ReplyDelete
  4. [...] cukup sulit. Tulisanku yang dimuat hari ini itu ialah dua puisiku: Satu Senja di Tepian Barito, dan Doa Bersama Hujan. Terima kasih untuk Bung Randu Alamsyah yang berkenan memuat puisiku [...]

    ReplyDelete