Thursday, May 12, 2011

Anak Sungai


teriakan bisu

Kita menyaksikannya setiap hari
Gunung-gunung hitam lewat perlahan menyisir di atas sungai kita
Mereka beriringan
Katamu, itu emas kita yang didonorkan ke dalam perut mereka
Katamu lagi, mereka kelaparan, maka kasianilah
Hati-hatilah, pesanku padamu
Rumah kayumu di bibir sungai bisa remuk kena serempet tongkang seperti itu
Atau jukungmu tenggelam ditindih gelombangnya
Tenanglah, aku bisa menuntutnya seharga sepeda motor, jawabmu lepas
(Aku beranjak pamit sehabis mendedah salam)
Aku sudah punya HP, nanti kau ku-SMS, senyummu lagi
(Dan kita pun lantas berpisah)

Handil Bakti, 11 Mei 2011

(Dimuat di harian Radar Banjarmasin, edisi Minggu, 10 Juli 2011 dan dibukukan dalam antologi puisi Teriakan Bisu)

2 comments: