Monday, November 29, 2010

Senja


teriakan bisu

Senja buram di pelupuk mata
Sementara kuharap kita masih terbuai dalam bahasa kita
Meski, bahasamu hanya bisu, yang merekah dan tumpah
Di antara temaram lampu-lampu taman
Serta gerimis dan hujan
Merintik menjadi sajak
Bertingkah, pongah
Maka bait-bait kini kehilangan nafas
Walau yang paling vulgar sekalipun
Sebab senja tak memiliki kata
Sebab aku masih tersesat memburu makna!


(Dimuat di harian Media Kalimantan, edisi Minggu, 3 April 2011 dan dibukukan dalam antologi puisi Teriakan Bisu)

8 comments:

  1. Sukaaa buangettt sma fto x. .

    Ngerti co va mksud x. .

    ReplyDelete
  2. cantik nian pictnya brother ck ck kita tukaran ya zian ke sulawesi aku ke rumah istri aku di kalimantan

    ReplyDelete
  3. Tema postingan kita kok ya sama ya mas, sama 2 tentang senja. :)

    ReplyDelete
  4. iyaaah gambarnya baguuss..uraian katanya jugaa,,makna..tema skripsku heheheeh

    ReplyDelete
  5. kalau saya tuh g begitu bisa memkanai puisi, jadinya mencoba belajar aja

    ReplyDelete
  6. Wayoo...makna apa yg handak diburu.
    Bilang puisi tarus nah...ungkapan hati yg lagi bahagia..haha

    ReplyDelete
  7. ada apa ini ?
    terkesan, pagat
    :D

    ReplyDelete