Friday, November 5, 2010

Kesialan Hari Ini


Sebagai mahasiswa STIKES Muhammadiyah, kami wajib mengikuti kegiatan latihan paduan suara yang waktunya tidak menentu itu. Dan hari ini, sekonyong-konyong latihan itu diadakan.
Jam 10 pagi kegiatan itu dilaksanakan, jam 10 pula aku datang setelah berkubang gerimis sepanjang jalan dari Handil Bakti ke S. Parman dengan menahan rasa ingin kencing. Biarlah kebelet ini kutahan, lagian latihan kali ini juga tak akan lama karena hari ini kan hari Jumat.

Maka semua itu tak masalah, hal itu langsung terbayar karena di aula, dari tempat dudukku di bagian kanan atas aku bisa leluasa melihat ke bawah, di mana di sana duduk para cewek, tidak terkecuali dia. Seseorang itu duduk dekat dengan tiang, di sebelah kiri. Dengan mudah aku bisa melihat wajahnya, sambil SMSan dengannya.
Kegiatan dimulai, dan kami masih asik berSMS ria.
Aku sendiri sebenarnya tak punya minat sama sekali dengan yang namanya paduan suara ini. Buku lagu pun tidak kubawa, bukan karena aku sudah hapal dengan lagu-lagu mars (mars Muhammadiyah, mars PPNI, mars PAFI, mars STIKES Muhammadiyah) dan lagu yang liriknya mirip nama-nama planet itu, tapi karena memang aku tak tertarik dengan yang namanya menyanyi. Biar dilatih bagaimanapun, suaraku yang tak beda jauh dengan suara kambing diikat ini tak mungkin bisa menjadi merdu. Niatku cuma satu: mengisi absen!
Seperti cerita-ceritaku sebelumnya, kesialan itu kembali menimpaku (jarang aku punya cerita bahagia, hiks....). Aku tak sadar, kalau kakak tingkat yang mondar-mandir itu sedang memantau kami yang tidak nyanyi. Bagaimana mau nyanyi, bukunya saja aku tak bawa, hapal apalagi. Oh iya, kebeletku juga belum terpenuhi. Kukira latihan ini tak akan lama, tapi sudah hampir jam 11 belum juga ada tanda-tanda mau selesai.
Konsentrasiku masih hanya pada seorang gadis cantik di bawah sana, walaupun tidak lagi saling mengirim SMS. Saking "khusyuk"nya, bahkan aku tak sadar kalau aku sedang dipanggil. Sempat bingung ketika teman-temanku di samping memandangiku, ketika kufokuskan telingaku, ternyata aku, yang baju kaos warna hitam dan duduk di paling pojok disuruh turun dan maju ke depan. Sial!
Bukan hanya aku syukurnya, ada 5 orang lain yang juga tak ikutan nyanyi dan disuruh ke depan.
Siksaan pertama, kami dimarahi oleh ibu pelatih paduan suara itu. Kudengarkan saja semua amarahnya. Kedua, kami disuruh nyanyi lagu mars PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Suara kami timbul tenggelam, antara ragu dan malu, maklum, tak mengerti bagaimana nadanya. Sementara kencingku sudah hampir tak tertahan lagi.
Ketiga, kami dimarahi lagi. Kami disuruh menyebut nama dan kelas kami yang semoga saja karenanya aku jadi terkenal, hehe... Keempat, kembali dimarahi. "Masuk daftar hitam!" ucap Ibu itu. Kelima, masih dimarahi. Mulai kunikmati akan hal ini. Biarlah suara beliau habis buat marah, pikirku.
Keenam, barulah disuruh kembali ke tempat. Duh, sudah jam berapa ini.....?
Ambil pelajaran, kata Ibu itu. Ya, pelajaran yang bisa kuambil ialah: lain kali nitip absen saja.
Setelah itu ternyata masih ada beberapa lagu lagi yang dilantunkan. Huh.... Yang pasti sekarang aku malu, dengan anak-anak semester satu, dan terutama dengan seseorang yang duduk dekat tiang itu.
Sesudah pulang, aku juga baru sadar kalau tadi belum sempat menandatangani absen. Kesialan itu sempurna saat aku sudah di mesjid dan terpaksa sholat di tanah yang becek. Huhu...

26 comments:

  1. alhamdulillah, Sempurna!!!

    Itulah Nikmat Tuhan hari ini, walaupun di hampiri segala kesialan tapi tetaplah bersyukur karna kita masih bisa bernafas, makan, minum, mandi, tidur dan semuanya masih bisa dilakukan dgn mudah sampai saat ini, sungguh berbeda dgn mereka yg berada di pengunggsian bencana yg akhir2 ini menjadi topik berita utama.

    ReplyDelete
  2. tabahkanlah hatimu naaaaak :D

    pelajaran yang bisa diambilnya keren banget... "lain kali nitip absen" :D

    ReplyDelete
  3. Pelajaran buat kita semua. Hahaha. . .

    ReplyDelete
  4. Sempurna sialnya. Hahaha. . . Mun soal bencana tu sudah kebanyakan yg mosting, muyak orang membacanya. Lagian bukan tipeku, menulis di blog sesuai hot news.

    ReplyDelete
  5. Astgfrlh. . Sungguh hal yg tdk patut utk di contoh. Jdikn plajaran spy bisa lbh serius. Jgn cwe yg d dkat tiang yg leat ato d fkir. . Tp fkus sma nyanyi. . Ok!

    ReplyDelete
  6. Ckckckckck. . . . Mun cewenya bungas banar, handak kayapa lagi???

    ReplyDelete
  7. Nah...iya am... Mun tapikirakan binian tarus tu kyt fnk....ahahaaa..

    Nikmati saja...anggap ja ibu pelatih lagi mendongeng,,!!!gkgk

    ReplyDelete
  8. Iya am nah, lagi mabuk kepayang aku. Gkgkgkgk. . . Mendongengnya penuh perasaan sidin.

    ReplyDelete
  9. Ahahahaaaaa,,,,bangat banar nech.....

    Mun sidin penuh perasaan...berarti kam harus dg penuh penghayatan mandangarknnya...huahaa...

    ReplyDelete
  10. Apanya yang dihayati?

    ReplyDelete
  11. pengalaman yang mantab tuch, harus diabadikan buat cerita anak-cucu :D hehehe

    ReplyDelete
  12. Kok mirip sekolah musik ya? hehehe.... eh punya lagunya MarS itu nga?

    ReplyDelete
  13. ya, kesialan yang indah...

    ReplyDelete
  14. kunjungan malam....!!!
    ijin mampir ngeronda nich :D

    ReplyDelete
  15. Ya, memang indah, tapi memalukan. . . . :(

    ReplyDelete
  16. Silahkan bang. Makasih sudah dijagakan. Tapi sya gak punya uang keamanannya. Haha.

    ReplyDelete
  17. ah pasti ada hikmahnya lah
    tak ada itu hidup yg sial
    percaya lah, kawan
    :)

    ReplyDelete
  18. Ah, inti postingan ini kan curcol SMS-an sama si "dia" itu kan? :mrgreen:

    ReplyDelete
  19. Ya, itu pasti. Inna ma'al 'usri yusra. . .

    ReplyDelete
  20. Aku lebih suka mengatakan ujian daripada kesialan:). Keep writing bro

    ReplyDelete
  21. aku dulu juga ikut paduan suara pas masih kuliah, bedanya dulu ikutnya gak terpaksa kayak km :p

    singing is fun. tp klo terpaksa karena absen ya susah juga sih .... hehehe ....

    ReplyDelete
  22. nah, makanya, hehe

    ReplyDelete