Tuesday, September 8, 2009

Deru Angin Malam

Mengikuti garis angin
Membuatmu terbiasa dengan bayanganku
Karena aku adalah malam yang kian larut
Kian memahami tidurmu selama ini
Karena kau juga kian memahami derunya yang membasuh langkah kita
Jalan kita
Agar kau bisa nyenyak bermimpi dalam rembulan
Sebelum siang datang dengan nyanyiannya
Yang akan benar-benar memalingkan garis anginmu

31 comments:

  1. __pertamaxxxx duluu sahabat ;)___

    ReplyDelete
  2. __untuk kekasih hati kah pusisi ini???mantaf....selamt berpuasa daribri ;)__

    ReplyDelete
  3. @ bri
    Bukan untuk kekasih, tapi untuk orang yang sangat kusayang.

    ReplyDelete
  4. apa lah maksud yg tersiratnya .. wallahu 'alam,
    hanya si pembuatnya yg tahu

    Salam ...dr Kuin

    Zainal Kuin

    ReplyDelete
  5. wahh... puisi...
    salah satu kelemahan saia :(

    ReplyDelete
  6. @ zainal
    iya, cukup dibaca saja, salam juga dari Marabahan
    @ pakacil
    kok kelemahan?

    ReplyDelete
  7. Kawan, selamat menunaikan ibadah puasa!

    ReplyDelete
  8. @ warm
    apa hubungannya?
    @ ilham
    mudahan lakas tuntung ja puasaan.

    ReplyDelete
  9. garis anginn... perpaduan kata yg bagus
    bakalan gw pinjem buat tulisan2 ku kelaak.. boleh kaan???

    salam persahabatan bro

    ReplyDelete
  10. @ elmoudy
    silahkan, salam kenal juga
    @ syarief el-baly
    tengkyu...tengkyu... Sudah jua kah pesanku?

    ReplyDelete
  11. rileks, pejamkan mata, tarik nafas dalam dan....

    ReplyDelete
  12. Wah..udah lama ga kesini ternyata dah d ubah jadi Wp! Mantav..

    ReplyDelete
  13. @ Erwine Reidha
    Syukurlah masih ingat.

    ReplyDelete
  14. Eh Mie,komentari pank blogku di kotak komentar,jgn di shout book lahh... Met idul fitri zha nahh...

    ReplyDelete
  15. @ Ithay
    Umay, bapaksaan banar. Jadi makin kulir aku.

    ReplyDelete
  16. karena blue pendukung om zulhaq jadi ikutan comandnya aza dech..................biarlah mengalir apa adanya hehehe..........
    pa cabar akhi zian
    semoga sehat selalu yah
    salam hangat

    ReplyDelete
  17. @ dobleh yang malang
    iya, semoga kita selalu diberi kesehatan.

    ReplyDelete
  18. apakah ketika siang sang angin pergi?
    puisi yg indah bro

    ReplyDelete
  19. Tidur dengan tiupan angin yang semilir....wahhh...

    ReplyDelete
  20. @ Ayah
    wah, lama nggak liat ayah kesini.

    ReplyDelete
  21. @ barang aja
    puisi kan memang harus puitis.

    ReplyDelete
  22. Aduh, . Tulisan2 kk keren, jd iri. . Rangkaian bhasa x sngat tinggi.

    ReplyDelete
  23. jiah.... sangat tinggi jar...

    ReplyDelete