Tuesday, January 27, 2009

Mendaftar Lomba Catur di SMADA Banjarmasin


Ini adalah kisah yang dimulai dari senja kemarin. Semuanya begitu tiba-tiba. Sebelum adzan magrib berkumandang, Faidur menghampiriku yang duduk di emperan Mushalla."Zian, ikam minta ulahakan surat rekomendasi wadah Pak Widodo lah?"
Ya, aku baru ingat bahwa kami (aku, Faidur, Arief dan M.Noor)akan ikut lomba catur di SMADA Banjarmasin.
"Pabila garang mendaftarnya?" Tanyaku padanya. Kuharap masih ada waktu barang beberapa hari lagi.
"Isuk pang... Isuk terakhir pendaftaran, teknikal mitingnya isuk jua..."

Hah, kenapa baru sekarang dia memberi tahu. Tak ayal, aku panik. Bagaimana tidak, bukan cuma masalah surat rekomendasi dari sekolah, tapi masih ada masalah-masalah lain yang belum terjamah sama sekali, dan itu semua harus terselesaikan malam ini, atau setidaknya pagi besok.
Masalah utama tentu saja soal duit (di mana-mana memang duitlah yang jadi biang masalah). Bisakah kami dapat dana dari pondok? Kalau untuk lomba pidato mungkin bisa, tapi ini lomba catur! Asal kau tahu, di pesantrenku ini main catur saja disanksi,karena itu masuk dalam pelanggaran!
Masalah berikutnya ialah masalah M.Noor. M.Noor itu sebenarnya memang santri Al-Falah juga (Kelas 1 Aliyah), tapi dia tidak ikut sekolah MA-nya. Sedangkan undangan lomba catur tersebut ditujukan untuk siswa MA Al-Falah Putera, bukan santri Pondok Pesantren Al-Falah, meskipun sudah kelas Aliyah!
Masalah lain yang tak kalah sulit ialah izin keluar. Tahu kan kau, di pesantrenku ini semuanya sulit, tak terkecuali urusan izin. Kalau izin untuk mendaftar mungkin bisa, sebab waktunya tidak saat pelajaran Pondok. Tapi izin untuk ikut lombanya nanti (31 Januari dan 1 Februari) yang susah, sebab waktunya saat pelajaran Pondok (mulainya jam 9). Sekali lagi kuingatkan, ini lomba catur, bukan lomba pidato!
Terus di kelas juga harus ada surat resmi, supaya huruf A besar tidak mendarat di daftar hadir pada barisan namaku.
"Ayuja, imbah magrib kita barataan wadah Pak Widodo minta ulahakan surat rekomendasi, insya Allah pagi isuk tuntung ai. Terus tu hanyar kita wadah Ka Hadi, manakuni dapatkah dana dari Pondok. Imbahitu hanyar wadah Ustadz Manan minta izin keluar isuk gasan mendaftar, lawan izin gasan keluar pas lombanya. Selajur jua minta ulahakan izin gasan di kelas lawan sidin," jawabku setelah lama berpikir.
**
Sesudah magrib, aku, Faidur dan Arief siap melancarkan rencana. Namun sial tak bisa ditolak. Pak Widodo dan Ka Hadi sesudah magrib itu terlihat ngeloyor keluar Pondok dengan motor masing-masing. Rencana pun terpaksa ditunda.
Syukur, kurang lebih setengah jam kulihat Ka Hadi kembali. Segera kuajak Arief dan Faidur ke rumah beliau.
Begitu sampai di rumah Ka Hadi, dengan ramah beliau menyambut kami. Dan yang paling kusyukuri ialah, ternyata semua masalah kami bisa terselesaikan lewat Ka Hadi, kecuali masalah si M.Noor yang hanya santri Al-Falah Putera dan bukan siswa MA Al-Falah Putera. Pokoknya, semuanya Ka Hadi yang mengurus.
"Baisukan isuk kaina ka sini lagi lah...!" Pesan Ka Hadi mengakhiri perbincangan kami. Kami pun bergegas kembali ke Mushalla, tanpa perlu lagi ke rumah Pak Widodo dan Ustadz Manan.
O iya, ternyata ada lagi satu masalah, yaitu dari kami bertiga tak ada satu pun yang tahu di mana lokasi SMA 2 Banjarmasin itu.
Tapi begitu sampai di Mushalla dan berbincang-bincang dengan Aya, dia memberitahukanku dengan rinci di mana letak SMA 2 tersebut juga taksi apa saja yang harus dinaiki, termasuk berapa jauh harus berjalan kaki untuk sampai ke sana. Tidak cuma itu, dia juga memberitahuku solusi yang paling mudah untuk sampai ke sana dengan cepat tanpa harus jalan kaki.
"Kaini ja, Zian ai. Ikam isuk imbah tuntung zuhur umpat Incek ja. Inya salajur bulik jua. Nyata ikam babuat ja lagi di belakangnya. Tapi ikam saurangan haja pang yang mendaftar. Kaina aku mamandirinya, tenang ja ikam...."
**
Wah, ternyata Incek tidak bisa membantu, katanya dia tidak pulang ke rumah, tapi main Futsal dulu. Terpaksa, setelah Zuhur aku dan Faidur bergegas bersiap-siap untuk naik taksi.
Dan seperti yang kau ketahui, untuk bisa melewati Pos Satpam harus menjalani penggeledahan yang lama. Tapi itu tak apa, karena aku memang tidak membawa barang-barang terlarang.
**
Singkat cerita, sampailah aku dan Faidur di SMADA dan kami pun mendaftar, sekaligus mendaftarkan Arief. Namun yang aku sayangkan, ternyata Technical Meeting tidak jadi hari ini, ditunda jadi hari Jum'at. Itu berarti hari Jum'at aku harus keluar lagi, dan tentunya harus berjuang lagi.

8 comments:

  1. kayaknya pakacil yang hobi masalah ini

    ReplyDelete
  2. MOHON MAAF sebelumnya, .. cuman sekedar berbagi info mengenai CARA BARU ISI ULANG PULSA HP ANDA DAN KELUARGALEBIH PRAKTIS ( tidak perlu repot2 lagi datang ke counter pulsa)LEBIH MURAH ( bila dibandingkan dengan harga jual pulsa di counter)GRATIS PULSA Rp.25.000.- SETIAP HARIinfo lengkap ada di HTTP://WWW.PRIMAMITRA.BLOGSPOT.COM

    ReplyDelete
  3. waduh, susah betul keluar dari pondokk... moga menang deh lomba catur nya setimpal ma perjuangan nya juga sih... wah, aku gimana mau kasih tau nope. masa aku tulis disini...tanya ma soul.. dia tau..hehehe

    ReplyDelete
  4. @ WawanKalah sudah@ IchalIih, muha catur jua sidin tu@ IvanaKalah tahulah!@ PMini bukan tempat promosi bos!@ Shanty MahananiKalaaaah.@ cacabinamanya juga Pondok@ AgungJago dong.

    ReplyDelete