Setiap kali hujan turun, aku selalu mematung di depan pintu.
Kuingat masa lima tahun lalu, berenang menghambur buradis, batabunan di purun-purun, mencari kalayangan yang jatuh di hutan, tidur di balik purun, memancing saat hujan reda, mencari galam lurus, kemudian tidak lupa:
Datu! Urang halus, cucu umpat manabang galam.
Kuingat juga masa sembilan tahun lalu, takut bila di dekat rumah hantu, naik di atas PAH, berperan jadi pembeli, mengeluarkan semua mainan usang di dalam plastik, pulang sekolah berjalan baimbai, bila membawa makanan, sebagian ditinggal di cabang pohon dekat kuburan, kemudian tidak lupa:
Datu! Urang halus! Mun handak ambil haja..
Besoknya bilang:
"Rami lih samalam...."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Berbicara mengenai destinasi wisata Kalsel , maka saya pikir Kotabaru adalah jawaban terbaik. Begitu banyaknya tempat-tempat yang memukau ma...
-
Aku berusia 32 tahun sedangkan dia 18... Jika kau berpikiran seperti itu maka akan terkesan konyol. Aku baru berusia 32 tahun, sementara...
-
Kemarin postingan saya berjudul "Jihad Luar Biasa" masuk koran Banjarmasin Post. Sebenarnya postingan itu postingan lama, dan se...
No comments:
Post a Comment