Mengikuti garis angin
Membuatmu terbiasa dengan bayanganku
Karena aku adalah malam yang kian larut
Kian memahami tidurmu selama ini
Karena kau juga kian memahami derunya yang membasuh langkah kita
Jalan kita
Agar kau bisa nyenyak bermimpi dalam rembulan
Sebelum siang datang dengan nyanyiannya
Yang akan benar-benar memalingkan garis anginmu
Membuatmu terbiasa dengan bayanganku
Karena aku adalah malam yang kian larut
Kian memahami tidurmu selama ini
Karena kau juga kian memahami derunya yang membasuh langkah kita
Jalan kita
Agar kau bisa nyenyak bermimpi dalam rembulan
Sebelum siang datang dengan nyanyiannya
Yang akan benar-benar memalingkan garis anginmu
__pertamaxxxx duluu sahabat ;)___
ReplyDelete__untuk kekasih hati kah pusisi ini???mantaf....selamt berpuasa daribri ;)__
ReplyDelete@ bri
ReplyDeleteBukan untuk kekasih, tapi untuk orang yang sangat kusayang.
apa lah maksud yg tersiratnya .. wallahu 'alam,
ReplyDeletehanya si pembuatnya yg tahu
Salam ...dr Kuin
Zainal Kuin
wahh... puisi...
ReplyDeletesalah satu kelemahan saia :(
@ zainal
ReplyDeleteiya, cukup dibaca saja, salam juga dari Marabahan
@ pakacil
kok kelemahan?
tetapkanlah langkah
ReplyDeleteKawan, selamat menunaikan ibadah puasa!
ReplyDelete@ warm
ReplyDeleteapa hubungannya?
@ ilham
mudahan lakas tuntung ja puasaan.
garis anginn... perpaduan kata yg bagus
ReplyDeletebakalan gw pinjem buat tulisan2 ku kelaak.. boleh kaan???
salam persahabatan bro
Kata-katanya mantap!
ReplyDelete@ elmoudy
ReplyDeletesilahkan, salam kenal juga
@ syarief el-baly
tengkyu...tengkyu... Sudah jua kah pesanku?
rileks, pejamkan mata, tarik nafas dalam dan....
ReplyDelete@ RainTurb
ReplyDeleteDan apa ayah menur?
Wah..udah lama ga kesini ternyata dah d ubah jadi Wp! Mantav..
ReplyDeleteOh ya,tuker link yukkk?
ReplyDelete@ Erwine Reidha
ReplyDeleteSyukurlah masih ingat.
Eh Mie,komentari pank blogku di kotak komentar,jgn di shout book lahh... Met idul fitri zha nahh...
ReplyDelete@ Ithay
ReplyDeleteUmay, bapaksaan banar. Jadi makin kulir aku.
biarlah mengalir apa adanya
ReplyDelete@ Zulhaq
ReplyDeleteBegitu ya?
karena blue pendukung om zulhaq jadi ikutan comandnya aza dech..................biarlah mengalir apa adanya hehehe..........
ReplyDeletepa cabar akhi zian
semoga sehat selalu yah
salam hangat
@ dobleh yang malang
ReplyDeleteiya, semoga kita selalu diberi kesehatan.
apakah ketika siang sang angin pergi?
ReplyDeletepuisi yg indah bro
@ meiy
ReplyDeleteTrims pujiannya.
Tidur dengan tiupan angin yang semilir....wahhh...
ReplyDelete@ Ayah
ReplyDeletewah, lama nggak liat ayah kesini.
Puitisnyaaaaa.....
ReplyDeletehe,
@ barang aja
ReplyDeletepuisi kan memang harus puitis.
Aduh, . Tulisan2 kk keren, jd iri. . Rangkaian bhasa x sngat tinggi.
ReplyDeletejiah.... sangat tinggi jar...
ReplyDelete