Inilah titik balik
Saat faring terlalu haus, dan kita ingin kembali
ke dasar sungai
yang airnya kalat
Kita hanya beku di tengah ketidakmengertian
Begitu enggan rasanya menadah ke lain harapan
Kita merindukan tidur yang nyenyak tanpa berisik TV
Kita mengerti gedung-gedung kian tinggi
Lalu awan, lalu hujan
Lalu kita tak mengerti lagi
Agustus 2011
(Radar Banjarmasin, Minggu, 9 Oktober 2011)
Saat faring terlalu haus, dan kita ingin kembali
ke dasar sungai
yang airnya kalat
Kita hanya beku di tengah ketidakmengertian
Begitu enggan rasanya menadah ke lain harapan
Kita merindukan tidur yang nyenyak tanpa berisik TV
Kita mengerti gedung-gedung kian tinggi
Lalu awan, lalu hujan
Lalu kita tak mengerti lagi
Agustus 2011
(Radar Banjarmasin, Minggu, 9 Oktober 2011)
suka bikin puisi yah?...
ReplyDeletemasih belajar. Mohon bimbingannya. Hehe
ReplyDeletesemangat terus. untuk berkarya
ReplyDeletePuisinya bagus kok.
ReplyDeleteTak perlu dibimbing....
Biar kamu ketemu dengan cirimu sendiri.
Mantap..
Terimakasih. . . :) insya Allh.
ReplyDeleteInipun sbnarx msh mniru gya org lain, he
ReplyDeleteair kalat air yg bgmn yach ? *curious*
ReplyDeleteHalaaaah. . . :)
ReplyDelete