Rencanaku ke Batu Licin gagal total. Banyak penyebabnya, di antaranya karena teman-teman yang lain punya jadwal masing-masing untuk mengisi libur 4 hari ini. Lantas aku pun kemarin pulang ke rumah saudara di Handil Bakti. Dari Al Falah sampai Handil Bakti aku tidak keluar uang sedikit pun, karena aku pulang ikut mobil seorang teman yang pulang ke Palangkaraya.
Setelah shalat dan istirahat di rumah kakakku, aku lalu ke DM. Rencananya mau nonton Sang Pemimpi. Di parkiran DM aku bertemu dua temanku yang kebetulan juga ingin nonton.
Kami pun segera naik ke lantai 4 untuk kemudian membeli tiket. Masih ada waktu satu jam lebih sebelum film tersebut diputar. Mengisi waktu, kami nongkrong di Gramedia. Kami segera menyerbu rak buku-buku komik. One Piece terbaru menarik perhatianku. Aku lantas mencari yang plastiknya sudah terbuka dan mencari tempat duduk.
Nah, di sinilah petaka itu terjadi. Aku tertantang untuk menamatkan komik yang kubaca itu. Helai demi helai, pertarungan demi pertarungan, telah menghipnotisku dan membuatku lupa waktu.
Begitu selesai, senyumku pun mengembang. Aku lalu melihat jam. Oh, tidak! Aku terlambat kurang lebih 15 menit!
***
Kami nikmati film Sang Pemimpi dengan perasaan dongkol. 15 menit yang amat berharga. Aku semakin dongkol dengan isi film yang sangat terkesan terburu-buru. Sial!
Setelah shalat dan istirahat di rumah kakakku, aku lalu ke DM. Rencananya mau nonton Sang Pemimpi. Di parkiran DM aku bertemu dua temanku yang kebetulan juga ingin nonton.
Kami pun segera naik ke lantai 4 untuk kemudian membeli tiket. Masih ada waktu satu jam lebih sebelum film tersebut diputar. Mengisi waktu, kami nongkrong di Gramedia. Kami segera menyerbu rak buku-buku komik. One Piece terbaru menarik perhatianku. Aku lantas mencari yang plastiknya sudah terbuka dan mencari tempat duduk.
Nah, di sinilah petaka itu terjadi. Aku tertantang untuk menamatkan komik yang kubaca itu. Helai demi helai, pertarungan demi pertarungan, telah menghipnotisku dan membuatku lupa waktu.
Begitu selesai, senyumku pun mengembang. Aku lalu melihat jam. Oh, tidak! Aku terlambat kurang lebih 15 menit!
***
Kami nikmati film Sang Pemimpi dengan perasaan dongkol. 15 menit yang amat berharga. Aku semakin dongkol dengan isi film yang sangat terkesan terburu-buru. Sial!
.....haha,, terus, rame lah filmnya?
ReplyDelete@ barang aja
ReplyDeleterami ai pang.
Kasiannya pank.....
ReplyDeleteMakanya baca komik gratis ingat ma waktu donk...
HAPPY NEW YEARS!!!!
mending baca bukunya ajaaa... :)
ReplyDelete@ ithay
ReplyDeletekaramian sudah, tahulah.
@ gadis jeruk
kalau bukunya sih udah baca.
wah dijadikan pelajaran aja bro,,,
ReplyDeleteselamat tahun baru 2010
willingness to do more!!
@ Alfaro Lamablawa
ReplyDeleteYap. betul sekali,,,,