Aku merindukan genangan air di lubang-lubang jalan aspal kampungku
Merindukan titian yang dibangun mendadak karena halaman yang calap
Merindukan sisa tetes-tetes air di batang purun
Merindukan aku kecil yang mandi di bawah talang hujan, air deras itu memukul-mukul bahuku, juga kemaluanku
Merindukan aroma aspal yang basah
Merindukan orang-orang sepulang dari kota terpaksa memarkir motor di depan rumah kami dan numpang berteduh di emperan
Merindukan Ibu yang bergegas memetik jemuran, yang belum kering betul, saat langit mendung menggantung
Merindukan gumam a'udzubillah-nya kala kilat menyambar
Merindukan pisang gorengnya yang tak pernah alpa saat hujan deras turun
Merindukan lingkaran-lingkaran kecil yang membesar dan terus bermunculan di permukaan sungai kecil depan rumah
Merindukan sahut-sahutan katak sejak pagi-pagi buta hingga waktu sarapan tiba
Merindukan teman-teman kecilku yang datang ke sekolah dengan payung dan jaket kesayangan
Aku merindukan, surga kecil di masa lalu, masa yang jauh, rindu yang panjang
Penjaringan, 15 Juni 2018
Thursday, June 14, 2018
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Berbicara mengenai destinasi wisata Kalsel , maka saya pikir Kotabaru adalah jawaban terbaik. Begitu banyaknya tempat-tempat yang memukau ma...
-
Aku berusia 32 tahun sedangkan dia 18... Jika kau berpikiran seperti itu maka akan terkesan konyol. Aku baru berusia 32 tahun, sementara...
-
Kemarin postingan saya berjudul "Jihad Luar Biasa" masuk koran Banjarmasin Post. Sebenarnya postingan itu postingan lama, dan se...