Yang kuingat dari sore itu adalah bahwa saat itu sedang ada gladi untuk acara Grand Opening rumah sakit tempatku bekerja. Aku malas datang dan hanya tidur-tidur di kost seandainya tidak ada undangan acara "baarwahan" dari temanku Udin. Aku mandi, shalat ashar, dan mengarahkan motorku ke rumah mertua Udin. Usai baarwahan, aku mampir di rumah sakit. Acara gladi masih berlangsung, namun tidak jelas acaranya apa. Dengan Arif Gondang (selanjutnya disebut Gondang) yang saat itu jaga, aku nongkrong di IGD.
Saat itulah, pesan dari Rizky Abah (selanjutnya disebut Abah), mengatakan bahwa ia akan ke rs kami, mungkin mau lihat-lihat. Dan tak lama, ia datang.
Di antara obrolan kami yang panjang itulah, Gondang nyeletuk.
"Eh, kapan kita ke danau yang di Bati-bati itu?" (Sebelumnya aku pernah memberitahukan Gondang soal danau keren di Bati-bati, danau yang terbentuk secara alami, bukan hasil tambang batu bara atau tambang intan).
"Besok, gimana?" Abah langsung menyahut.
"Ayo," jawabku.
Maka sepakatlah kami, bahwa pada hari besok, Minggu, jam 3 sore (Gondang dan Abah dinas pagi, aku libur), kami akan berangkat ke
Danau Sari Ambun.
***