Kepercayaan, konon tidak datang begitu saja. Namun bisa jadi kepercayaan memang begitu saja turun dari langit. Kepercayaan, pada banyak hal, acapkali juga menjadi penderitaan bagi yang menerimanya. Jauh lebih mudah menghadapi orang yang tidak percaya terhadap kita dibanding yang percaya.
Saya pernah memimpin sebuah organisasi kecil-kecilan, beberapa tahun setelahnya, saat kepemimpinan saya berakhir, organisasi tersebut tetap saja kecil-kecilan. Saya pernah satu kali (hanya satu kali) menjadi imam shalat di mushalla pesantren, usai salam, setengah mushalla melepaskan tawa mereka yang tertahan. Selama sekitar dua tahun, saya menjadi ketua asrama, selama itu pula saya memberikan contoh bagaimana santri yang buruk kepada junior-junior saya di asrama. Pernah pula saya menjadi ketua kelompok di stase gerontik, selama dua minggu dinas di stase itu setiap hari saya mendapat kritik dari anak buah.
Yang ingin saya katakan adalah, memimpin bukan bakat saya. Kalaupun saya punya bakat, tentu itu bukanlah sebagai pemimpin.
Tapi, kepercayaan tampaknya memang bisa turun begitu saja, dari langit yang entah mana. Walau demikian, menjaga kepercayaan yang diberikan ini tetap menjadi harapan saya. Semoga ruang ICU yang saya kepalai mampu menjadi divisi terbaik di rumah sakit ini. Semoga.
Tuesday, December 27, 2016
Karu
Thursday, December 1, 2016
Puisi
Besok pagi ujian
Maka malam ini aku membaca puisi
Karena puisi bisa membuatku mengingat hal-hal yang biasanya terlupakan
Maka malam ini aku membaca puisi
Karena puisi bisa membuatku mengingat hal-hal yang biasanya terlupakan
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Berbicara mengenai destinasi wisata Kalsel , maka saya pikir Kotabaru adalah jawaban terbaik. Begitu banyaknya tempat-tempat yang memukau ma...
-
Aku berusia 32 tahun sedangkan dia 18... Jika kau berpikiran seperti itu maka akan terkesan konyol. Aku baru berusia 32 tahun, sementara...
-
Kemarin postingan saya berjudul "Jihad Luar Biasa" masuk koran Banjarmasin Post. Sebenarnya postingan itu postingan lama, dan se...