Wednesday, August 24, 2011

Belajar Baca Puisi di Tadarus Puisi 2011

Bersama Arief Rahman (Itay), dini hari itu aku membacakan puisi karya alm. Eza Thabri Husano yang berjudul Elegi Musim.

menangkis tusukan cinta yang tak bersih. musim amis (Itay)
aku membasuh sayap mimpi di karat sunyi (aku)
kau peluk habis musim bergaun airmata (Itay)
aku berjuntai damai menaksir maut (aku)
kau kehilangan jejak mengemis takdir waktu (Itay)
aku mengganggang nyala api di tungku batu (aku)
rindu-dendam tak usai mengucapkan narasi cinta (Itay)
aku melayat puisi untuk matamu yang terluka (aku)
kanan-kiri suara saling menghardik-menusuk (Itay)
aku menepi melupakan suara dan jarum tusukan (aku)
sebuah lakon tragedi di di pentas airmatamu (Itay)
aku sebuah monumen silam tanpa haru (aku)
penyair musim-penyair pisau belati! (Itay)
aku tak sedang meludahi perjalanan matahari (aku)

Sunday, August 21, 2011

Download Gratis Kumcer Tembok Suci

tembok suci

Berhubung banyak yang penasaran dengan buku kumpulan cerpen Tembok Suci karya anak-anak Forum Pena Pesntren, nih gue kasih PDF-nya. Yang mau donlot, monggo, gratis!

Download Tembok Suci.pdf

Tuesday, August 16, 2011

Musim Katam

cinta bahalap - antologi puisi barito kuala

Lakasi kita irik
Banih kuning maamas
Tampilainya dikapinggirakan

Jangan buat ka kadut
Kita labang dahulu di higa timbukan
Mun basah kaina mangacambah
Jagai labangan, jagai labangan…
Bursia dipatuk hayam
Bursia hujan

Malam ini kita gumba
Ingatakan, ingatakan…
Barang baparai dahulu tarawih di langgar
Barapa kadut kulihan, barapa kadut kulihan?

Jangan kalumpanan maandak ranggaman
Kubui ha awak sakira kada miang
Baisukan isuk kita mangatam pulang…

Puntik Dalam, 16 Agustus 2011

(Puisi ini dibukukan dalam Cinta Bahalap: Antologi Puisi Penyair Batola Tahun 2013)

Sunday, August 14, 2011

Titik Balik

Inilah titik balik
Saat faring terlalu haus, dan kita ingin kembali
ke dasar sungai
yang airnya kalat
Kita hanya beku di tengah ketidakmengertian
Begitu enggan rasanya menadah ke lain harapan
Kita merindukan tidur yang nyenyak tanpa berisik TV
Kita mengerti gedung-gedung kian tinggi
Lalu awan, lalu hujan
Lalu kita tak mengerti lagi

Agustus 2011

(Radar Banjarmasin, Minggu, 9 Oktober 2011)

Saturday, August 13, 2011

Teriakan Bisu, Kado 4 Tahun FPP

antologi puisi Teriakan Bisu

Tanpa terasa, empat tahun sudah Forum Pena Pesantren (FPP) berdiri sejak 20 Agustus 2007 silam. Cukup lama, sementara rasanya begitu sedikit apa yang telah kami hasilkan. Maka, selain sebagai kado ulang tahun untuk FPP, semoga saja terbitnya buku ini bisa mengurangi kegelisahan tersebut.
Yang ada di tangan Anda ini adalah buku kedua FPP, setelah kumpulan cerpen Tembok Suci (MinggurayaPRESS, April 2011). Masing-masing dari kami bertiga (Ansyar, Budi, Zian) menyumbang 20 puisi, sehingga terkumpul 60 puisi. Diurut berdasar tanggal pembuatan untuk melihat jejak kreatifitasnya. Kami sadari, tidak ada yang istimewa dari karya-karya kami ini, namun inilah sudah yang bisa kami hasilkan sampai saat ini.
Ucapan terima kasih kepada orangtua kami bertiga, sanak keluarga, mudirul ma’had Pon Pes Al Falah Putera, seluruh dewan ustadz, para karyawan-karyawati, dan dingsanak-dingsanak kami seluruh santri Pon Pes Al Falah, khususan anak-anak FPP.
Juga terima kasih yang tak terkira kepada pendiri FPP, M. Noor, dan “ustadz-ustadz” kami dalam menulis: Harie Insani Putra, Hajriansyah, Sandi Firly, Aliansyah Jumbawuya, dan Randu Alamsyah.
Salam…

Wednesday, August 3, 2011

Ternyata Dia...

Buka puasa kemarin luar biasa! Bersama kawan-kawan grup teater kampus Rufaidah, kami buka puasa bersama di Soto Bawah Jembatan. Kata Kak Indra, masih ada uang lebih dari proposal untuk lomba Bakesah Bahasa Banjar kemarin.
Di SMS, katanya waktu ngumpul jam 5.00. Jam 5.30 aku datang, dan ternyata yang lain masih belum datang. Aku menunggu di parkiran. Dua mobil Ranger masuk ke area parkir mobil. Lalu keluarlah beberapa orang laki-laki. Entah mengapa, salah satu dari mereka rasanya aku kenal. Siapa? Aku bertanya-tanya dalam hati. Kakak kelas saat di pondok kah? Ah, sudahlah.
***