Wednesday, September 15, 2010

Piano


teriakan bisu

Biar waktu lebur sebagai debu
menganak sungai dan bekas rumah dari kertas
angin sore, menulis diary tentang kekasih
cuma radio dan kata
kita kan berjumpa juga
habis malam, habis kabut
menderu di atas aspal
Al fatihah sampai habis Yasin
suara kita sesak, tersengal dalam cerpen
kau menjudulinya Piano


(Puisi ini dimuat di harian Media Kalimantan, edisi Minggu, 3 April 2011 dan dibukukan dalam antologi puisi Teriakan Bisu)

Saturday, September 11, 2010

Jika Memang Saya Punya Obsesi

(Tugas mengarang dari kakak kelas saat OPT dengan tema “Obsesiku Masuk Stikes Muhammadiyah Banjarmasin”)

Sejak kecil, saya selalu dibatasi untuk bermimpi. Kedua orang tua saya, hanyalah PNS berpangkat rendah yang tugasnya menjadi guru SD di desa saya, sebuah desa yang teramat kecil dengan populasi penduduk yang juga sangat rendah, yang dari namanya saja sudah tergambar kemelaratannya: Puntik Dalam.
SD tempat kedua orang tua saya mengajar adalah SD satu-satunya di kampung kami. Satu kelas, muridnya berjumlah rata-rata tiga orang. Ah, mungkin lebih meyakinkan bila saya tulis dengan angka saja: 3! Bila beruntung, satu kelas bisa mencapai enam orang. Namun jika tidak, maka murid dan guru akan menjadi layaknya sebuah pertandingan bulu tangkis single.

Wednesday, September 8, 2010

Minal ‘Aidin Wal Faizin

Berhubung sekarang kita berada dalam suasana Idul Fitri, maka sebelumnya saya mengucapkan: mohon maaf atas semua kesalahan dan kekurangan saya, baik yang disengaja maupun tidak, yang lahir maupun yang batin.
Dalam susana Idul Fitri ini, kita pasti sering sekali menemukan tulisan "minal 'aidin wal faizin" baik itu lewat SMS, e-mail, di postingan blog, atau bahkan di iklan. Namun sampai sekarang, tahukah kita apa arti dari kalimat berbahasa Arab tersebut?
Iseng, saya mencoba menanyakan arti kalimat tersebut kepada kawan baru di STIKES Muhammadiyah yang baru saja mengirim SMS ucapan selamat lebaran dengan memasukkan kalimat tersebut. Dia pun menjawab artinya ialah "mohon maaf lahir dan batin".
Saya pun tertawa dalam hati.
***
Meskipun biasanya sesudah kalimat tersebut juga ada kalimat "mohon maaf lahir dan batin" tapi bukan itu artinya, sangat jauh bahkan.
Baiklah, karena Anda sudah tak sabar ingin tahu, maka saya akan mulai memberikan kuliah :)