Friday, July 30, 2010

Dwilogi Padang Bulan-nya Andrea Hirata


Unik! Ya, itulah kesan pertama yang muncul ketika melihat buku terbaru karya novelis nomor wahid di Indonesia ini bertengger di rak buku Gramedia. Hal unik itu ialah dua novel (dwilogi) yang digabung dalam satu sampul, namun buku yang kedua posisinya dibalik, sehingga keduanya tampak berbelakangan, dan kedua kovernya jelas terlihat, mungkin untuk lebih menegaskan bahwa sebenarnya buku ini terdiri dari dua novel.
Judul pertama dari dwilogi ini ialah "Padang Bulan" dan yang kedua berjudul "Cinta di Dalam Gelas". Dwilogi ini merupakan sambungan kisah si Ikal dari buku-buku sebelumnya, yakni tetralogi Laskar Pelangi, dan juga merupakan jawaban bagi pembaca yang mempertanyakan kenapa novelnya Maryamah Karpov hanya berisi secuil tentang "Maryamah Karpov", karena dalam kedua novelnya ini hampir seluruhnya bercerita tentang kehidupan Maryamah Karpov yang mempunyai nama kecil Enong.

Wednesday, July 28, 2010

Oh Flashdisk….

Sial sekali diriku hari ini. Setelah sekian lama tidak memposting, dan kini kebetulan aku punya kesempatan ke warnet dan memposting tulisan-tulisan yang sudah diketik rapi di falshdiskku, malah flashdisknya yang rusak.

Friday, July 16, 2010

Tes Wawancara!


Mungkin inilah saatnya aku berbangga karena pernah menjadi santri.
Setelah dinyatakan lulus dalam tes tertulis masuk STIKES Muhammadiyah Banjarmasin dan menjalani tes kesehatan, hari Kamis lalu aku menjalani tes wawancara. Aku terkena jadwal tes jam dua siang. Sebelumnya aku sudah tahu apa saja yang ditanyakan, dari orang-orang yang sudah diwawancarai.
Katanya, pertama disuruh ngaji, ditanya mengenai shalat kita dalam sehari, soal mengaji, hapalan Juz Amma, prestasi di sekolah, soal Muhammadiyah, bikin perjanjian, dan sebagainya.
"Sasatumat tukang wawancaranya bacaramah, lawas..... banar. Kita tu sembahyang harus rrajin, itu kewajiban, jar. Uma... lawas banar ikam!" Demikian kata temanku yang sudah selesai wawancara. Rata-rata untuk tiap satu orang memang menghabiskan waktu 15 menit lebih.

Sunday, July 4, 2010

Al Falah


Dulu aku bosan, pagi-pagi sekali sudah harus bangun, mandi, berwudhu, lalu ke mushalla, berperang dengan dingin yang menyengat, shalat subuh berjamaah.
Dulu aku bosan, untuk sarapan saja harus jauh-jauh berjalan ke ruang makan, dengan lauk ikan asin.
Dulu aku bosan, sebelum ke kelas ke mushalla dulu untuk shalat sunat duha berjamaah, setelahnya mendengarkan pidato mudir (pimpinan pondok) yang sangat membosankan itu.
Dulu aku bosan, dari jam 7.30 sampai jam setengah satu siang harus duduk di kelas (cuma diselingi satu kali istirahat selama setengah jam), memelototi kitab-kitab dengan bahasa arab yang tidak ada barisnya.