Wednesday, June 30, 2010

Sayang

Sayang, ya, sayang sekali, blogku dengan domain www.zianxfly.web.id sudah habis waktunya, padahal hari ini blog tersebut dimuat di Halte Blogger Banjarmasin Post. Hiks...

Tet Tet Tet…


Sejadi siang tanpa hujan
Keranda mayat nan elok melukis mantra
Siapa yang berlari di tengah sawah
Di reruntuhan langit
Rokok mengepul, anak-anak melompat ke sungai
tet tet tet....
oh, sms yang itu lagi
"pagi layu, purnama mati"

(Dimuat di harian Media Kalimantan, edisi Minggu, 3 April 2011 dan dibukukan dalam antologi puisi Teriakan Bisu)

Friday, June 25, 2010

Tuesday, June 15, 2010

Lomba Menulis Cerpen Bahasa Banjar di Aruh Sastra VII Kalsel di Tanjung (Tabalong)

Panitia Pelaksana Aruh Sastra kalimantan Selatan VII di Tanjung, kabupaten Tabalong, 26 sd 28 November 2010 mengadakan lomba Mengarang Cerpen Bahasa Banjar Kalimantan Selatan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Sunday, June 6, 2010

Selamat Tinggal Al Falah (part 2)


Alhamdulillah, acara perpisahan itu terlaksana juga, dengan sukses. Bertempat di mushalla Al Falah yang baru saja selesai dibangun (setelah beberapa tahun tersendat pembangunannya). Satu hal yang menurut saya cukup janggal, yaitu pakai kursi. Masa di mushalla pakai kursi? Tapi ya mau bagaimana lagi, begitulah sudah keputusan panitia. Para ustadz sendiri sebenarnya banyak yang tidak sepakat dengan hal tersebut.Mungkin ini karena mengikuti tahun-tahun sebelumnya yang memakai kursi, tapi tahun-tahun yang lalu itu wajar, sebab acaranya tidak di mushalla, melainkan di ruang makan.

Thursday, June 3, 2010

Selamat Tinggal Al Falah

Tujuh tahun sudah, kujalani kehidupanku sebagai santri Pondok Pesantren Al Falah. Mengaji Kitab Kuning, shalat berjamaah, disanksi, kehabisan air, makan di kantin, bahapakan, menjarah kiriman milik teman, sandal hilang. Ah, kini selesai sudah semua itu. Tujuh tahun bukanlah waktu yang singkat, dan hidup dikurung selama tujuh tahun bukanlah hal mudah. Aku ingat, di tahun pertamaku di Al Falah, teman satu angkatan ada 300 orang lebih, dan sekarang yang tertinggal sampai kelas 3 Aliyah cuma 104 orang. Ke mana yang 200 orang lagi?
Tujuh tahun juga telah memberiku banyak pelajaran hidup, salah satunya tentang arti prestasi sesungguhnya.