Thursday, May 27, 2010

Aku Adalah…


Aku adalah kata-kata yang takkan selesai
Aku adalah deretan kalimat yang bertaburan laksana debu
Aku adalah sebuah cerita, di mana kau bersembunyi di sana,
di sudut-sudut yang mengantar mimpimu
Aku hanyalah tulisan pada sehelai kertas buram
Aku cuma mencoba membuat jembatan,
dalam pikiran-pikiranmu yang tak pernah kumengerti.

Kembang Habang, 13 Mei 2010

(Dibukukan dalam antologi puisi Teriakan Bisu)

Tuesday, May 25, 2010

Jihad yang Luar Biasa

Kemarin siang kami (kelas 3 aliyah), setelah selesai menghadapi ulangan akhir (yang artinya tinggal menunggu perpisahan), kami silaturrahmi ke rumah salah seorang Ustadz kami, Ustadz Syamsuddin, atau yang biasa kami sebut Syekh Kabir.
Rumah beliau terletak di desa Tatahalayap, di daerah Gambut bagian dalam. Untuk bisa sampai ke sana, kami harus menempuh jarak kurang lebih 30 kilometer dari Pondok Pesantren Al falah dengan sebagian besar jalan yang rusak parah, bahkan belum diaspal. Jalan sempit tersebut dilapisi dengan batu besi lancip yang tidak merata. Sehingga satu jam setengah barulah kami sampai.

Wednesday, May 19, 2010

Sebarkan Virus Menulis pada Anak Desa


Rekreasi ke gunung? Ah, biasa! Ke pantai? Apalagi!
Gimana kalo ke desa sambil memotivasi anak-anak desa untuk menulis? Nah, ini baru seru.
Inilah yang kami (anak-anak Forum Pena Pesantren) lakukan pada tanggal 13-14 Mei tadi.

Selama ini, kegiatan motivasi menulis tampaknya cuma dilakukan di kota. Padahal, anak-anak desa pun berhak untuk menjadi penulis besar pada nantinya. Mungkin hal inilah yang membuat roda taksi (taksi paman ST) berputar mengantar kami dari Banjarbaru menuju Desa Kembang Habang, Kecamatan Salam Babaris, Tapin.

Saturday, May 15, 2010

3 Aliyah go to Batakan

Photobucket
Hari Ahad (bukan Minggu) yang lalu, tepatnya tanggal 9 Mei 2010, kami santri kelas 3 Aliyah refreshing ke Pantai Batakan dalam rangka merayakan kelulusan UN. Ikut bersama kami Pak Mustafa (guru favorit kami), Ust. Manan bersama keluarga, Pak Rahmat bersama istri, Pak Widodo (kepsek) bersama keluarga, dan Baidawi (TU).

Maka jadilah 6 buah taksi Ulin berjejer menuju Pelaihari, sampai ke Pantai Batakan.

Friday, May 7, 2010

Perempuan yang Memburu Hujan

p y m h
Air sungai yang surut memperlihatkan kak-kaki kurus rumah kayu. Satu dua ‘kelotok’ bergerak pelan, suara mesinnya yang memekakkan telinga beradu dengan lantunan ayat-ayat suci yang menyeruak dari corong-corong pengeras suara masjid dan surau. Melengkapi parade senja kuning itu, ‘jukung-jukung’ dikayuh menyisir, melewati orang-orang mandi di batang atau mengambil wudhu untuk sembahyang. ‘Jukung-jukung’ itu biasanya baru kembali dari Pasar Terapung di muara Sungai Barito, tempat bertemunya sungai-sungai kecil yang membelah kota Banjarmasin, pun Sungai Martapura yang berada di jantung kota bergelar Kota Seribu Sungai ini— akh..., gelar yang terlalu berlebihan, karena banyak sungai kecil yang tidak lagi mengalir karena tersumbat sampah, ‘ilung’, atau bangunan yang didirikan sesuka-sukanya hingga menutup sungai yang lantas tercekik, lalu mati. (kutipan cerpen ‘Senja Kuning Sungai Martapura’ karya Sandi Firly)