Thursday, December 23, 2010

Cuma Pengen Majang Foto

Ni foto-foto gue ama temen-temen waktu ke Pasar Terapung Kuin dan Pulau Kembang minggu lalu...


Friday, December 17, 2010

Lelaki yang Terus Menangis

31 Desember 2004
Aku adalah lelaki yang terus menangis. Semua karena Ayah.
Satu minggu yang lalu, aku dan teman-teman sekelas sudah berencana menghabiskan tahun baru di Pantai Batakan. Ke sana, kami harus patungan 50 ribu perorang untuk bayar mobil pick up yang akan kami sewa. Tapi begitu hari ini tiba, Ayah malah melarangku ke sana. Bukan, bukan karena mengkhawatirkan keselamatanku yang telah SMA ini, melainkan karena beliau tak mau memberiku uang untuk aku bisa sedikit mencicipi kebahagiaan.

Sunday, December 12, 2010

Pasar Terapung Kuin dan Pulau Kembang: Ahad yang Indah!

Pagi buta, subuh lebih tepatnya, aku dan Ipul tba di halte depan UNLAM. Di sana sudah ada Ihsan. Berarti tinggal Acat dan Qori saja lagi yang ditunggu. Kulihat jam di HP, belum jam 6. Ya, sebelumnya kami memang sudah janji kumpul di halte depan UNLAM tepat jam 6. Kenapa sepagi itu? Karena bila tidak begitu kami tidak akan bisa menemui momen berharga yang sama-sama belum pernah kami lihat: Pasar Terapung Kuin.
Sebelum pukul 6, Qori dan Acat juga datang. Semuanya tepat waktu! Mereka berdua itu mahasiswa IAIN, begitu juga Ihsan. Sedangkan Ipul mahasiswa UNLAM, dan aku mahasiswa STIKES Muhammadiyah. Acara ini semacam reuni, sebab dulunya kami ialah teman dekat (sangat dekat) selama masa perjuangan di Pondok Pesantren Al Falah Putera. Tujuh tahun kami sama-sama hidup dan menimba ilmu di sana.
Kami tidak jalan Kuin, melainkan jalan Belitung. Di Kuin itu sewa kelotoknya mahal, bisa dua kali lipat daripada di Belitung, karena di sana ada makelarnya. Berbeda dengan di Belitung yang langsung ke pemilik kelotok. Samapai di pelabuhan, sudah menunggu di sana Paman Syafwani, sang pemilik kelotok yang sudah kucarter jauh hari sebelumnya.
Pukul 6.09, kami kami berlima sudah berada dalam kelotok. Kelotok dinyalakan. Berangkat!!!

Tuesday, December 7, 2010

Tentang Nanang


tembok suci
“Beneran ya Nanang ke Palestina?”
“Ngapain dia ke sana?”
“Dibolehkan kuitannya tidak?”
“Sayangnya.... dia kan pintar?”
Ah, aku bosan terus ditanya soal ini! Setiap hari, di mana saja, di kost, di kampus, di kampung, selalu ada saja yang bertanya padaku tentang ini, seolah pembicaraan ini tak pernah dingin, seolah akulah yang paling tahu tentang semua ini, seolah aku yang harus bertanggung jawab!
Memang, aku dan Nanang awalnya satu kost. Kami berasal dari kampung yang sama, juga tamat dari pesantren yang sama. Bisa dibilang Nanang adalah teman selamanya, sejak masih kecil sampai kuliah. Dari kecil dia dikenal anak yang pintar dan cerdas, selalu juara satu di kelas. Aku sendiri selalu berada di bawahnya. Aku bersyukur punya teman sepertinya, dia tidak pelit dengan ilmu. Banyak hal yang aku tahu berkat dia.
Aku masih ingat, semua ini berawal sejak tujuh bulan lalu, bulan Maret. Aku lupa tanggal berapa, yang pasti itu terjadi pada hari Kamis, karena aku ingat hari itu ada mata kuliah Ushul Fiqih, dosennya Pak Khairul, dosen paling sangar!

Gadis Ungu



Luar biasa! Aku bahkan hampir tak percaya bahwa aku sekarang bisa kuliah, menjadi seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi ternama di Banjarmasin. Ah, baik sekali Tuhan. Dulunya hal itu kumasukkan dalam kategori terlampau mustahil dalam daftar angan-anganku. Namun sekali lagi, Tuhan sangat baik, Dia robohkan tembok kepelitan ayahku yang selama ini menghalangiku buat bermimpi itu.
Bicara soal ayah, beliau adalah seorang guru SD di desa tempat kami tinggal. Beliau juga punya lahan sawah yang sebenarnya harus aku kerjakan setamat dari pesantren beberapa bulan yang lalu. Satu hal yang paling mencolok dari beliau yaitu pelit!
Alah…., memangnya peduli apa aku dengan itu?! Sekarang kenyataannya adalah aku bisa kuliah, seorang mahasiswa! Maka alangkah baiknya kunikmati saja euforia ini. Kenyataan lain lagi ialah, bahwa kegembiraan ini tak hanya selesai di sini. Berkat jadi mahasiswa aku juga, secara misterius, dipertemukan Tuhan denganmu, seorang gadis cantik berkerudung ungu. Denganmulah hatiku tiba-tiba terjerat, aku jatuh cinta. Dan, kalau boleh aku mengatakan ini, kau pun sebenarnya juga demikian. Cuma tebakanku saja memang, tapi cuma itu yang bisa kusimpulkan saat ini, di mana sekarang aku tengah berdua denganmu di Pantai Jodoh, demikian orang Banjarmasin menyebut tempat ini. Sebuah siring di depan Kantor Gubernur Kal Sel yang membatasi Sungai Martapura dan telah disulap menjadi taman. Di tempat ini biasanya pasangan kekasih menghabiskan waktu mereka.

Monday, November 29, 2010

Senja


teriakan bisu

Senja buram di pelupuk mata
Sementara kuharap kita masih terbuai dalam bahasa kita
Meski, bahasamu hanya bisu, yang merekah dan tumpah
Di antara temaram lampu-lampu taman
Serta gerimis dan hujan
Merintik menjadi sajak
Bertingkah, pongah
Maka bait-bait kini kehilangan nafas
Walau yang paling vulgar sekalipun
Sebab senja tak memiliki kata
Sebab aku masih tersesat memburu makna!


(Dimuat di harian Media Kalimantan, edisi Minggu, 3 April 2011 dan dibukukan dalam antologi puisi Teriakan Bisu)

Sunday, November 28, 2010

Sandal Jepit


Aku ikhlas
bila harus menjadi sandal jepit
karena tak mungkin ada lagi tempat yang layak buatku
namun setidaknya aku masih bisa selalu berbincang dengan langkah-langkahmu
langkah yang berirama ceria layaknya tawa

Wednesday, November 17, 2010

Idul Adha

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar. . . La ilaha illallahu wallahu akbar. . . Allahu akbar wa lillahil hamd. . .
Tak peduli hari apa Anda melaksanakannya, mari kita gemakan takbir, mari kita besarkan dan muliakan hari raya ini, mari kita teladani ketaatan serta keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS !!!

Selamat Idul Adha 1431 H. Mohon maaf lahir dan batin.

Wednesday, November 10, 2010

Ya Sudahlah...

"Allahumma' jurni fi mushibati... wakhlufli khairan minha..."
Ya Allah, berilah pahala pada musibahku, dan gantikanlah untukku yang lebih daripadanya."
Demikian doa yang diajarkan baginda Nabi Muhammad SAW jika kita mendapat musibah, apapun itu. Seperti yang barusan kualami pagi tadi. Aku sedang di kampus dan mau pulang ke rumah guna mengistirahatkan badan dan kepala, rencananya akan ke kampus lagi pukul satu siang karena ada mata kuliah Biologi Sel pada jam satu itu. Begitu sampai di parkiran depan kampus, tahu-tahu Mio putihku yang luar biasa kotor lantaran 4 hari ini komplekku banjir sudah penuh lecet di sisi kirinya. Pasti karena jatuh. Huh, sialan.

Friday, November 5, 2010

Kesialan Hari Ini


Sebagai mahasiswa STIKES Muhammadiyah, kami wajib mengikuti kegiatan latihan paduan suara yang waktunya tidak menentu itu. Dan hari ini, sekonyong-konyong latihan itu diadakan.
Jam 10 pagi kegiatan itu dilaksanakan, jam 10 pula aku datang setelah berkubang gerimis sepanjang jalan dari Handil Bakti ke S. Parman dengan menahan rasa ingin kencing. Biarlah kebelet ini kutahan, lagian latihan kali ini juga tak akan lama karena hari ini kan hari Jumat.

Friday, October 29, 2010

Sadarlah Saudaraku... (Komentar buat Komentar)

Kemarin postingan saya berjudul "Jihad Luar Biasa" masuk koran Banjarmasin Post.

Sebenarnya postingan itu postingan lama, dan sebenarnya memang sudah lama pula saya kirim ke Banjarmasin Post. Entah kenapa, baru sekarang tulisan itu masuk.
Tidak ada yang aneh sebetulnya dalam postingan itu, namun tahu-tahu muncul sebuah komentar ke blog saya yang bunyinya demikian:

Friday, October 22, 2010

Menginjak Tanah Jawa (?)

Di tengah kesibukan mencari bahan makalah buat tuga Biologi Sel tentang kelainan kromosom autosom, kusempatkan memposting lagi. Tapi 'coretan' apa lagi ya yang akan kuposting kali ini? Hm.... *mikir*

Aha!
Ini soal sepatu. Beberapa hari sebelum masuk kuliah dulu, aku sudah membeli sepatu (minta belikan dengan orangtua, lebih tepatnya). Putih, warna sepatu itu. Merknya Piero, ya, agak berkelas dikit lah.... He.
Eh, tapi ternyata, begitu sudah masuk kuliah dan peraturan diumumkan, rupanya sepatu wajib sepatu pantofel warna hitam. Maka yang menjadi masalah selanjutnya ialah bagaimana cara memiliki sepatu pantofel, sementara uangku sedikit. Minta dengan orangtuaku (yang sangat pelit itu) jelas tidak mungkin, bukannya dikasih uang, tapi yang ada malah dimarahi! Tak mungkin kubiarkan hal itu menimpaku lagi.

Monday, October 18, 2010

Hari Ahad yang Ajaib!


Sampai saat ini aku masih belum mengerti dengan apa yang terjadi hari Ahad kemarin (17/10/10). Hari Ahad itu aku di rumahku di Marabahan berhubung hari libur. Pagi-pagi sudah terjadi keajaiban: omelan ibuku tidak terlalu panjang!
Mumpung di rumah, aku sudah 'disiapkan pekerjaan', yaitu manaradak. Tidak tahu aku apa itu bahasa Indonesianya, yang pasti manaradak ialah proses awal menanam padi, padi masih berupa biji. Hanya beberapa jam, tugas itu selesai. Aneh, setelah Ayah melihat hasil pekerjaanku, beliau tak banyak protes, tidak seperti biasanya.
Motor lalu kucuci, bersih. Pakaian-pakaian kotorku yang menumpuk juga sudah bersih dan kering semuanya. Air sungai kebetulan sedang pasang, jadi mudah. Airnya juga agak lebih hambar.

Friday, October 15, 2010

Belajar Kebaikan dari Siapa Saja


Pagi ini aku datang ke kampus agak telat. Memang, masih belum terlambat, tapi parkir di depan kampus 2 STIKES MB (Muhammadiyah Banjarmasin) sudah penuh. Maka seperti biasa, aku pun memarkir Mio putihku di halaman bangunan yang berada tepat di samping kampusku: Gereja Eben Ezer!
Tak kusangka, sewaktu kecil dulu, aku yang seorang muslim dengan orang tua dan keluarga muslim, serta lingkungan yang Islam, selalu ngeri bila melihat bangunan dengan atap tinggi itu. Tapi sekarang, hampir tiap hari aku memarkir motor di sana, di halaman bangunan yang barangkali (hanya tebakanku saja) namanya diambil dari kata Ibnu Uzair=Anak Uzair.

Tuesday, October 12, 2010

Dua Puisi Yang Ingin Kuposting Lagi

Satu Senja di Tepian Barito


Bayang-bayang telah meregang
Menahan sesak sebelum malam
Ah, boleh aku bertanya?
Kala kulihat kebekuan luka
Masihkah kita mencicil duka?

Sungai Barito yang bisu
Yang menjingga serupa masa lalu
Sesal ditelan kenangan seperti jejak-jejak ilung
Aku menoreh harap, meski hati berwujud sendu

Sesal angin yang kuuntaikan dengan tasbih
Riak sungai merangkul jiwaku yang kecil
Kemana kau pergi?
Aku menggigil dalam sunyi

Barito Kuala, 19 November 2009



Batakan di Hati


Gulungan ombak
Menari bersama angin yang menderu
Hatiku pun terbawa, syahdu

Ada harapan
Pada pasir-pasir basah dan batu pantai
Ada mimpi
Pada kepiting dan kerang yang terdampar
Ada doa
Pada tambatan kapal-kapal para nelayan

Kami berlari
Dalam siraman sinar matahari
Dibuai pesona laut dan indahnya kebersamaan ini

Jiwaku bergetar
Mimpiku berdendang
Semua ini, takkan tergantikan

Batakan, 9 Oktober 2009

Sunday, October 10, 2010

Serunya Menyusuri Sungai Barito dengan Kelotok

Memanfaatkan hari libur, hari Ahad kemarin (10/10/10) sembilan orang mahasiswa semester 1  STIKES MB (Aku, Bani, Muslim, Landra, Ranti, Yana, Yani, Dewi, Mariam) ditambah satu orang (jadinya 10), yaitu kak Farida (kakaknya Yana), dengan 5 buah motor berangkat menuju Marabahan pada jam 10 lewat 10 menit (kebetulan sekali).

Sekitar jam 12 siang, kami tiba di jembatan Rumpiang.

Aku sih biasa saja, tapi mereka yang baru pertama kali melihat jembatan sebesar itu tentu tak mau melewatkannya tanpa foto-foto dulu.

Friday, October 8, 2010

Kuliah Itu Keren, Bung!


Sudah satu minggu ini aku menjalani masa kuliah. Hari ini kebetulan pulangnya cepat, haha... Memang begitulah di minggu-minggu pertama ini, jadwalnya masih rancu. Namun satu minggu itu sudah cukup membuatku mengerti perbedaan mendasar antara kuliah dan sekolah. Kalau sekolah, dari jam 8 pagi, teruuuuus.... sampai jam 1 siang, lalu pulang. Sudah. Sedangkan kuliah, khususnya di STIKES Muhammadiyah ini, masuk kadang jam 8 pagi, jam 10 pulang, nanti sore masuk lagi sampai jam 6. Atau bisa juga masuk jam 10, teruuus... sampai jam 1 siang, nanti sore masuk lagi, bahkan ada juga yang masuk malam. Yah, pokoknya seperti itulah. Bensin pun jadinya makin boros, apalagi--untuk saat ini-- aku pakai motor matic (merk dirahasiakan!), dari Handil Bakti ke S.Parman. Borosnya minta ampun!

Wednesday, September 15, 2010

Piano


teriakan bisu

Biar waktu lebur sebagai debu
menganak sungai dan bekas rumah dari kertas
angin sore, menulis diary tentang kekasih
cuma radio dan kata
kita kan berjumpa juga
habis malam, habis kabut
menderu di atas aspal
Al fatihah sampai habis Yasin
suara kita sesak, tersengal dalam cerpen
kau menjudulinya Piano


(Puisi ini dimuat di harian Media Kalimantan, edisi Minggu, 3 April 2011 dan dibukukan dalam antologi puisi Teriakan Bisu)

Saturday, September 11, 2010

Jika Memang Saya Punya Obsesi

(Tugas mengarang dari kakak kelas saat OPT dengan tema “Obsesiku Masuk Stikes Muhammadiyah Banjarmasin”)

Sejak kecil, saya selalu dibatasi untuk bermimpi. Kedua orang tua saya, hanyalah PNS berpangkat rendah yang tugasnya menjadi guru SD di desa saya, sebuah desa yang teramat kecil dengan populasi penduduk yang juga sangat rendah, yang dari namanya saja sudah tergambar kemelaratannya: Puntik Dalam.
SD tempat kedua orang tua saya mengajar adalah SD satu-satunya di kampung kami. Satu kelas, muridnya berjumlah rata-rata tiga orang. Ah, mungkin lebih meyakinkan bila saya tulis dengan angka saja: 3! Bila beruntung, satu kelas bisa mencapai enam orang. Namun jika tidak, maka murid dan guru akan menjadi layaknya sebuah pertandingan bulu tangkis single.

Wednesday, September 8, 2010

Minal ‘Aidin Wal Faizin

Berhubung sekarang kita berada dalam suasana Idul Fitri, maka sebelumnya saya mengucapkan: mohon maaf atas semua kesalahan dan kekurangan saya, baik yang disengaja maupun tidak, yang lahir maupun yang batin.
Dalam susana Idul Fitri ini, kita pasti sering sekali menemukan tulisan "minal 'aidin wal faizin" baik itu lewat SMS, e-mail, di postingan blog, atau bahkan di iklan. Namun sampai sekarang, tahukah kita apa arti dari kalimat berbahasa Arab tersebut?
Iseng, saya mencoba menanyakan arti kalimat tersebut kepada kawan baru di STIKES Muhammadiyah yang baru saja mengirim SMS ucapan selamat lebaran dengan memasukkan kalimat tersebut. Dia pun menjawab artinya ialah "mohon maaf lahir dan batin".
Saya pun tertawa dalam hati.
***
Meskipun biasanya sesudah kalimat tersebut juga ada kalimat "mohon maaf lahir dan batin" tapi bukan itu artinya, sangat jauh bahkan.
Baiklah, karena Anda sudah tak sabar ingin tahu, maka saya akan mulai memberikan kuliah :)

Monday, August 30, 2010

OPT



Akhirnya, berakhir juga OPT (Orientasi Perguruan Tinggi) itu. Setelah dua hari dari subuh sampai jam 1 malam, dan hari terakhir sampai jam 8 pagi besoknya, sekarang yang tersisa adalah rasa capek.
Tapi walau bagaimana, OPT itu menyenangkan. Banyak teman baru, dengan karakter khas masing-masing yang kudapat, terutama teman satu kelompok.

Thursday, August 26, 2010

Hari Pembuka

Dengan shalat subuh terseok-seok (akibat tidur sehabis saur), hari-hari sibukku di STIKES Muhammadiyah dimulai. Bodohnya diriku, karena dijadwal pengarahan jam 9 pagi, jam itulah aku datang. Padahal sesuatu yang teramat penting sudah dimulai sejak jam 8 pagi, yaitu pengukuran baju seragam. Lebih memilukan lagi, kartu peserta milikku tertinggal di rumah, di Marabahan. Beginilah kawan, dampak bangun kesiangan itu. Maka dengan kecepatan penuh, di tengah teriknya matahari, kupacu kembali Mio putihku ke Marabahan.
Jam 12 siang, aku tiba kembali di STIKES. Pengarahan ditund jadi jam 2 siang, berhubung masih banyak yang belum mengukur baju. Jam 2 lewat, saat orang sudah mulai pengarahan, brulah tiba saatku mengukur baju. Sial!

Tuesday, August 24, 2010

Umbuy

Badayau kuciak uma
takibar sumangat
bapaluh liir maarit
kalatau ditangguk
kakanakan bulik, awak batungau babau ari
umay lakunnya!
Kada pang sakira, tadarah mata
dimapa jua sing lawasan pian madam?
Kaluai ada tadangar habarnya di warung
kami balarut barang satanjak
sakira kalu pang bakulih haruan
nang kaya mamanda kita ha pulang
ubuy... ubuy...
kisah si umbuy...

Tuesday, August 10, 2010

Bulan Puasa

Tatamu pulang kita isuk lawan bulan puasa. Rami pulang urang bajualan wadai. Macam-macam wadainya, nang kadada di bulan lain, di bulan puasa ni batuyuk. DUitnya haja lagi, haha...
Maka tabalujur pas takana musim katam. Asing-asingnya urang babarian baras hanyar, asa damai hati, tapi tahuam mun di kota.
Bahari waktu masih kakanakan wayah kaini ni sadang sudah batagih baju hari raya, haha...

Thursday, August 5, 2010

STIKES Muhammadiyah Banjarmasin Juga Akhirnya...

Walau di STAN tak lulus, setidaknya aku lulus di STIKES dan UNLAM. Kemungkinan lulus di STAN memang teramat kecil, dari kurang lebih seribu peserta tes (untuk KalSel), hanya 12 orang yang lulus. Diriku yang otaknya seadanya sangatlah wajar bila tersingkir.
Maka aku pun memilih di STIKES Muhammadiyah Banjarmasin.

Friday, July 30, 2010

Dwilogi Padang Bulan-nya Andrea Hirata


Unik! Ya, itulah kesan pertama yang muncul ketika melihat buku terbaru karya novelis nomor wahid di Indonesia ini bertengger di rak buku Gramedia. Hal unik itu ialah dua novel (dwilogi) yang digabung dalam satu sampul, namun buku yang kedua posisinya dibalik, sehingga keduanya tampak berbelakangan, dan kedua kovernya jelas terlihat, mungkin untuk lebih menegaskan bahwa sebenarnya buku ini terdiri dari dua novel.
Judul pertama dari dwilogi ini ialah "Padang Bulan" dan yang kedua berjudul "Cinta di Dalam Gelas". Dwilogi ini merupakan sambungan kisah si Ikal dari buku-buku sebelumnya, yakni tetralogi Laskar Pelangi, dan juga merupakan jawaban bagi pembaca yang mempertanyakan kenapa novelnya Maryamah Karpov hanya berisi secuil tentang "Maryamah Karpov", karena dalam kedua novelnya ini hampir seluruhnya bercerita tentang kehidupan Maryamah Karpov yang mempunyai nama kecil Enong.

Wednesday, July 28, 2010

Oh Flashdisk….

Sial sekali diriku hari ini. Setelah sekian lama tidak memposting, dan kini kebetulan aku punya kesempatan ke warnet dan memposting tulisan-tulisan yang sudah diketik rapi di falshdiskku, malah flashdisknya yang rusak.

Friday, July 16, 2010

Tes Wawancara!


Mungkin inilah saatnya aku berbangga karena pernah menjadi santri.
Setelah dinyatakan lulus dalam tes tertulis masuk STIKES Muhammadiyah Banjarmasin dan menjalani tes kesehatan, hari Kamis lalu aku menjalani tes wawancara. Aku terkena jadwal tes jam dua siang. Sebelumnya aku sudah tahu apa saja yang ditanyakan, dari orang-orang yang sudah diwawancarai.
Katanya, pertama disuruh ngaji, ditanya mengenai shalat kita dalam sehari, soal mengaji, hapalan Juz Amma, prestasi di sekolah, soal Muhammadiyah, bikin perjanjian, dan sebagainya.
"Sasatumat tukang wawancaranya bacaramah, lawas..... banar. Kita tu sembahyang harus rrajin, itu kewajiban, jar. Uma... lawas banar ikam!" Demikian kata temanku yang sudah selesai wawancara. Rata-rata untuk tiap satu orang memang menghabiskan waktu 15 menit lebih.

Sunday, July 4, 2010

Al Falah


Dulu aku bosan, pagi-pagi sekali sudah harus bangun, mandi, berwudhu, lalu ke mushalla, berperang dengan dingin yang menyengat, shalat subuh berjamaah.
Dulu aku bosan, untuk sarapan saja harus jauh-jauh berjalan ke ruang makan, dengan lauk ikan asin.
Dulu aku bosan, sebelum ke kelas ke mushalla dulu untuk shalat sunat duha berjamaah, setelahnya mendengarkan pidato mudir (pimpinan pondok) yang sangat membosankan itu.
Dulu aku bosan, dari jam 7.30 sampai jam setengah satu siang harus duduk di kelas (cuma diselingi satu kali istirahat selama setengah jam), memelototi kitab-kitab dengan bahasa arab yang tidak ada barisnya.

Wednesday, June 30, 2010

Sayang

Sayang, ya, sayang sekali, blogku dengan domain www.zianxfly.web.id sudah habis waktunya, padahal hari ini blog tersebut dimuat di Halte Blogger Banjarmasin Post. Hiks...

Tet Tet Tet…


Sejadi siang tanpa hujan
Keranda mayat nan elok melukis mantra
Siapa yang berlari di tengah sawah
Di reruntuhan langit
Rokok mengepul, anak-anak melompat ke sungai
tet tet tet....
oh, sms yang itu lagi
"pagi layu, purnama mati"

(Dimuat di harian Media Kalimantan, edisi Minggu, 3 April 2011 dan dibukukan dalam antologi puisi Teriakan Bisu)

Friday, June 25, 2010

Tuesday, June 15, 2010

Lomba Menulis Cerpen Bahasa Banjar di Aruh Sastra VII Kalsel di Tanjung (Tabalong)

Panitia Pelaksana Aruh Sastra kalimantan Selatan VII di Tanjung, kabupaten Tabalong, 26 sd 28 November 2010 mengadakan lomba Mengarang Cerpen Bahasa Banjar Kalimantan Selatan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Sunday, June 6, 2010

Selamat Tinggal Al Falah (part 2)


Alhamdulillah, acara perpisahan itu terlaksana juga, dengan sukses. Bertempat di mushalla Al Falah yang baru saja selesai dibangun (setelah beberapa tahun tersendat pembangunannya). Satu hal yang menurut saya cukup janggal, yaitu pakai kursi. Masa di mushalla pakai kursi? Tapi ya mau bagaimana lagi, begitulah sudah keputusan panitia. Para ustadz sendiri sebenarnya banyak yang tidak sepakat dengan hal tersebut.Mungkin ini karena mengikuti tahun-tahun sebelumnya yang memakai kursi, tapi tahun-tahun yang lalu itu wajar, sebab acaranya tidak di mushalla, melainkan di ruang makan.

Thursday, June 3, 2010

Selamat Tinggal Al Falah

Tujuh tahun sudah, kujalani kehidupanku sebagai santri Pondok Pesantren Al Falah. Mengaji Kitab Kuning, shalat berjamaah, disanksi, kehabisan air, makan di kantin, bahapakan, menjarah kiriman milik teman, sandal hilang. Ah, kini selesai sudah semua itu. Tujuh tahun bukanlah waktu yang singkat, dan hidup dikurung selama tujuh tahun bukanlah hal mudah. Aku ingat, di tahun pertamaku di Al Falah, teman satu angkatan ada 300 orang lebih, dan sekarang yang tertinggal sampai kelas 3 Aliyah cuma 104 orang. Ke mana yang 200 orang lagi?
Tujuh tahun juga telah memberiku banyak pelajaran hidup, salah satunya tentang arti prestasi sesungguhnya.

Thursday, May 27, 2010

Aku Adalah…


Aku adalah kata-kata yang takkan selesai
Aku adalah deretan kalimat yang bertaburan laksana debu
Aku adalah sebuah cerita, di mana kau bersembunyi di sana,
di sudut-sudut yang mengantar mimpimu
Aku hanyalah tulisan pada sehelai kertas buram
Aku cuma mencoba membuat jembatan,
dalam pikiran-pikiranmu yang tak pernah kumengerti.

Kembang Habang, 13 Mei 2010

(Dibukukan dalam antologi puisi Teriakan Bisu)

Tuesday, May 25, 2010

Jihad yang Luar Biasa

Kemarin siang kami (kelas 3 aliyah), setelah selesai menghadapi ulangan akhir (yang artinya tinggal menunggu perpisahan), kami silaturrahmi ke rumah salah seorang Ustadz kami, Ustadz Syamsuddin, atau yang biasa kami sebut Syekh Kabir.
Rumah beliau terletak di desa Tatahalayap, di daerah Gambut bagian dalam. Untuk bisa sampai ke sana, kami harus menempuh jarak kurang lebih 30 kilometer dari Pondok Pesantren Al falah dengan sebagian besar jalan yang rusak parah, bahkan belum diaspal. Jalan sempit tersebut dilapisi dengan batu besi lancip yang tidak merata. Sehingga satu jam setengah barulah kami sampai.

Wednesday, May 19, 2010

Sebarkan Virus Menulis pada Anak Desa


Rekreasi ke gunung? Ah, biasa! Ke pantai? Apalagi!
Gimana kalo ke desa sambil memotivasi anak-anak desa untuk menulis? Nah, ini baru seru.
Inilah yang kami (anak-anak Forum Pena Pesantren) lakukan pada tanggal 13-14 Mei tadi.

Selama ini, kegiatan motivasi menulis tampaknya cuma dilakukan di kota. Padahal, anak-anak desa pun berhak untuk menjadi penulis besar pada nantinya. Mungkin hal inilah yang membuat roda taksi (taksi paman ST) berputar mengantar kami dari Banjarbaru menuju Desa Kembang Habang, Kecamatan Salam Babaris, Tapin.

Saturday, May 15, 2010

3 Aliyah go to Batakan

Photobucket
Hari Ahad (bukan Minggu) yang lalu, tepatnya tanggal 9 Mei 2010, kami santri kelas 3 Aliyah refreshing ke Pantai Batakan dalam rangka merayakan kelulusan UN. Ikut bersama kami Pak Mustafa (guru favorit kami), Ust. Manan bersama keluarga, Pak Rahmat bersama istri, Pak Widodo (kepsek) bersama keluarga, dan Baidawi (TU).

Maka jadilah 6 buah taksi Ulin berjejer menuju Pelaihari, sampai ke Pantai Batakan.

Friday, May 7, 2010

Perempuan yang Memburu Hujan

p y m h
Air sungai yang surut memperlihatkan kak-kaki kurus rumah kayu. Satu dua ‘kelotok’ bergerak pelan, suara mesinnya yang memekakkan telinga beradu dengan lantunan ayat-ayat suci yang menyeruak dari corong-corong pengeras suara masjid dan surau. Melengkapi parade senja kuning itu, ‘jukung-jukung’ dikayuh menyisir, melewati orang-orang mandi di batang atau mengambil wudhu untuk sembahyang. ‘Jukung-jukung’ itu biasanya baru kembali dari Pasar Terapung di muara Sungai Barito, tempat bertemunya sungai-sungai kecil yang membelah kota Banjarmasin, pun Sungai Martapura yang berada di jantung kota bergelar Kota Seribu Sungai ini— akh..., gelar yang terlalu berlebihan, karena banyak sungai kecil yang tidak lagi mengalir karena tersumbat sampah, ‘ilung’, atau bangunan yang didirikan sesuka-sukanya hingga menutup sungai yang lantas tercekik, lalu mati. (kutipan cerpen ‘Senja Kuning Sungai Martapura’ karya Sandi Firly)

Friday, April 30, 2010

Jazirah Cinta


"Jika menganggap kisah-kisah berlatar pesantren cenderung stereotip, bacalah novel ini. Di dalamnya kita akan mendapatkan pelajaran berharga, sekaligus kisah yang menyentuh."

Demikian endorsement yang diberikan Asma Nadia untuk novel karya Randu Alamsyah yang berjudul Jazirah Cinta ini.
Secara harfiah, "Jazirah" memiliki arti "pulau" atau "daratan". Sedang yang dimaksud Jazirah Cinta dalam novel ini ialah Kalimantan.
Setting Kalimantan, atau lebih tepatnya Kalimantan Selatan, menjadi nilai plus tersendiri bagi novel ini, yang menggoda kita untuk menikmati tiap halamannya sampai habis. Tidak mengherankan jika sekarang novel ini sudah best seller, cetak ulang, dan sudah dialihbahasakan ke dalam bahasa Malaysia.
Novel dengan tebal 278 halaman yang diterbitkan oleh penerbit ZAMAN ini bercerita tentang seorang santri bernama Syamsu. Kisah silam hidupnya yang kelam membuatnya kaya akan jiwa. Sebagai seorang remaja yang menginjak dewasa, ia pun jatuh cinta, pada dua wanita cantik.

Sunday, April 25, 2010

Lulus, Lalu?

Alhamdulillah. Mungkin hanya itu kata yang paling pantas untuk memulai tulisan ini. Berita yang sangat menggembirakan untukku (dan juga jutaan pelajar lainnya di indonesia) kuterima hari ini. Sebuah amplop yang di dalamnya tertulis:
02-011-092-5

Zian Armie Wahyufi

SELAMAT

Anda LULUS

Ah, betapa bahagianya. Perjuangan panjang itu akhirnya menuai hasil, yakni nilai rata-rata 7,37. Tidak begitu tinggi, tapi hal itu cukup membuatku terseyum puas.

Sekolah kami, MA Al Falah Putera, dari 93 peserta UN, cuma satu ornag yang tidak lulus.

Yang masih mengganjal di hatiku hanyalah satu: ke mana melanjutkan kuliah?

Tuesday, April 6, 2010

Bimbang

Semakin bertambah hari, semakin gencar pula kebimbangan mendera. Ya, sekarang bukan lagi urusan bingung, tetapi bimbang. Begitu banyak tempat kuliah bagus, namun hampir semuanya tidak ada yang cocok dengan otak butut ini.
Mungkin inilah saat-saat yang paling menakutkan dalam hidupku: tidak ada tujuan!

Thursday, April 1, 2010

Sekadar Posting di Malam Jumat

Tampaknya malam semakin menjemukan. Tidak ada apa-apa, kecuali gerombolan nyamuk yang menyerang.

Monday, March 29, 2010

ATM Sialan!


Sial! lagi-lagi aku mengalami kesialan yang aneh. Kali ini kartu ATM-ku ditelan ATM gara-gara 3 kali salah PIN. Padahal aku sudah sangast yakin dengan PIN tersebut. Lalu, bagaimana aku bisa pulang ke kampung halaman hari Kamis ini, sementara uang yang ada jelas tak cukup. Ah, sial......!!!

Thursday, March 25, 2010

Sunday, March 21, 2010

Minta Doa

Lima hari ke depan adalah hari-hari yang berat. Pikiran dan tenagaku harus optimal demi kelancaran dalam menghadapi UN. Semoga saja semuanya dimudahkan. Mohon doa kalian semua...

Monday, March 15, 2010

Lulus Try Out

MA Al Falah Putera bersyukur, karena di try out tingkat Banjarbaru yang lalu hasilnya lebih baik daripada try out tingkat provinsi yang 100% tidak lulus. Di try out tingkat Banjarbaru, ada tiga siswa yang lulus. Alhamdulillah, aku termasuk di antara yang tiga orang tersebut, bahkan nilaiku yang tertinggi di antara tiga orang itu (tidak sia-sia aku belajar setengah mati).
Hal ini, di samping membuatku semakin percaya diri dalam menghadapi UN pada tanggal 22 nanti, juga membuatku yakin, bahwa aku mampu lulus tanpa harus menggunakan cara-cara curang (yang mana hal ini sudah menjadi rahasia umum semua sekolah).
Cuma ini yang bisa kutulis hari ini, doakan saja semoga aku lulus dalam UN nanti. Terimakasih...

Saturday, March 13, 2010

Tinggal Menunggu Hasil

Akhirnya, selesai juga tes itu. Tes yang memakan waktu seharian dan tentunya sukses membuat kepalaku pecah. Semua tes menggunakan LJK (Lembar Jawaban Komputer). Namanya yang cukup panjang (Zian Armie Wahyufi) menjadi masalah berat.
Pertama tes bakat stalastik, soalnya ada 71 buah dengan peraturan yang luar biasa runyam. Yang dites di sini ialah bahasa-bahasa plastik dan matematika. Waktunya sangat singkat.

Thursday, March 11, 2010

Karena Tantangan


Beberapa jam lagi aku akan tiba di asrama haji, bermalam di sana, dan kemudian mengikuti test seleksi peserta PBSB (Penjaringan Beasiswa Santri Berprestasi). Ya, aku sendiri juga tidak menyangka bahwa lewat jalur inilah aku akan kuliah nanti. Banyak perguruan tinggi yang dapat dipilih lewat jalur PBSB ini. Sedangkan aku sendiri memilih UGM, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan Ilmu Pemerintahan. Ya, sekali lagi aku juga tidak menduga. Dan Ilmu Pemerintahan, sungguh tidak terbayangkan sama sekali.

Thursday, March 4, 2010

Oh Try Out….

Ah, sial. Lagi-lagi blog utamaku mengalami masalah. Maka terpaksa aku menulis di sini kembali. Mungkin ini akan berlangsung lama atau bahkan selamanya. Tak apalah, yang penting aku tetap menulis.
Oke, untuk postingan kali ini, aku cuma mau bercerita tentang sekolah.
Beberapa minggu yang lalu aku mengikuti try out UN 2010.

Thursday, February 4, 2010

Untung itu Begitu Ya....


Aneh. Ya, sungguh aneh. Aku yang biasanya selalu bergulat dengan kesialan, kali ini bisa mencicipi sedikit keberuntungan. Ah, maaf, mungkin aku memang tidak bisa berpandangan dengan benar. Bukankah sebenarnya iman, Islam, sehat, bisa bergerak, bisa melihat, bisa mendengar, bisa makan, kehidupan, dan sebagainya adalah nikmat yang tak terbantahkan?
Tapi bukan itu yang kumaksud di sini. Berhubung materi yang selalu menjadi tolak ukur, khususnya bagiku sendiri, maka keberuntungan yang kumaksud tidak jauh dari perkara duit.

Friday, January 29, 2010

Dimensi

Sesaat aku kembali ke dimensi-dimensi waktu yang lampau, di tempat-tempat yang berbeda, dengan kultur budaya yang beraneka ragam.
Napasku sesak. Aku berada di tengah lautan. Tiba-tiba seekor ikan paus menuju ke arahku. Aku takut dan cepat-cepat berenang, menjauh dari bahaya ikan raksasa itu.
"DDDHHHHAAAAAAARRRRR....!!!!!!!!!!!!"
Lautan itu hilang, dan aku sekarang barada di tengah peperangan. Aku sekarang ialah seorang pejuang yang berperang melawan Belanda.
"DDDHHHHAAAAAAARRRRR....!!!!!!!!!!!!"

Tuesday, January 26, 2010

Untuk Kekasih

zianxfly
Hai sayang...
Met sore...
Gimana kabarmu sekarang? Udah sehat?
Tapi wajahmu masih agak pucat ya. Jangan khawatir, sebentar lagi kamu juga akan pulih.
Satu bulan kita tidak berjumpa, tepatnya sejak malam tahun baru yang lalu. Aku kange....n banget sama kamu.
Maaf ya, semua ini memang salahku. Gara-gara kebodohanku kamu jadi celaka.

Saturday, January 23, 2010

Dua Tahun Kayuh Baimbai

Tadi aku baru saja mengikuti kopdar komunitas blogger Kayuh Baimbai. Entah, yang ke berapa kali kah sudah.
Kopdar kali ini cukup istimewa daripada biasanya. Karena selain tempatnya yang di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, kopdar kali ini ialah dalam rangka peringatan dua tahun berdirinya Kayuh Baimbai.

Friday, January 22, 2010

Ke mana kuliah?

"Ke mana kuliah (kalau lulus)?" adalah pertanyaan manis sekaligus pahit yang harus segera dituntaskan. Manis, karena itu berarti hari kebebasanku tak lama lagi akan dimulai. Pahit, karena aku paham betul dengan kondisi ekonomi kedua orangtuaku yang hanya pasangan guru SD di sebuah desa terpencil.
Aku mestinya harus sadar, bahwa keinginanku untuk kuliah di UNIKOM memang hanya sebatas keinginan, mengingat betapa besarnya ongkos yang harus dikeluarkan. Selain itu, di Bandung tidak ada satu orang pun yang kukenal, yang berarti akan menjadi masalah di hari pertama kedatanganku ke sana nanti. Aku juga ragu apakah bisa lulus tes masuknya. Bila tidak, artinya aku harus pulang dengan hasil nol dan biaya banyak yang terbuang percuma.
Ah, aku jadi semakin pesimis.

Thursday, January 14, 2010

4 Rakaat Itu...


Di pesantrenku, shalat duha diwajibkan. Dilaksanakan secara berjamaah setiap pagi (kecuali Jumat), sebelum jam masuk ke kelas. Yang menjadi imam ialah santri kelas 3 aliyah secara bergilir.
Nah, kemarin (kamis) ialah giliranku. Aku yang seumur hidup belum pernah menjadi imam di Mushalla Al Falah tentulah gugup minta ampun, apalagi memang pembawaanku yang demam panggung.

Thursday, January 7, 2010

Awal Tahun, Semakin Sengsara

merenung
Banyak sekali cara Tuhan dalam memberikan pelajaran kepada hamba-Nya. Termasuk dengan menurunkan berbagai cobaan, supaya mereka mengerti, bahwa hanya Dia-lah yang kuasa atas segala sesuatu, hanya Dia yang tahu apa yang akan terjadi nanti, hanya Dia yang boleh sombong. Apa yang bisa disombongkan manusia?
Dengan berbagai cobaan pulalah Tuhan seolah mengajakku berdialog.

Friday, January 1, 2010

Catatan 2009

Seperti halnya siaran-siaran televisi yang menyiarkan kilas balik tentang apa-apa saja selama 2009 lalu, saya pun juga akan menampilkan tempat-tempat wisata di Kalimantan Selatan yang saya kunjungi selama 2009 lalu.

Nah, inilah tempat-tempat wisata di Kalimantan Selatan yang kukunjungi selama tahun 2009 ini, dan tentunya juga bisa menjadi alternatif wisata Anda untuk mengisi tahun baru dan libur semester ini.

Jembatan Rumpiang
Rumpiang, Cerbon, Barito Kuala
Rumpiang