Thursday, July 23, 2009
Sebuah Pilihan
Tiga hari terakhir ini santri baru sudah berdatangan, mengingatkanku pada masa 6 tahun silam.
Malam itu, di dalam asrama, di atas ranjangku yang berada di tingkat dua, dengan belindung di balik guling yang waktu itu masih empuk dan besar, air mata tak bisa kutahan. Orangtuaku yang pagi tadi mengantar sudah pulang sejak pukul satu siang. Dalam usia 12 tahun itu, aku sudah harus berusaha hidup mandiri tanpa orangtua.
Friday, July 17, 2009
Doa Bersama Hujan
Aku tak pernah berdoa
Kau kirimkan butiran ebun dari subuhmu
Sebab lukisan wujudmu belum juga punah
Aku tak pernah berdoa
Kau kembali mengantar mimpi
Meski, kau telah hilang sebelum malam
Aku tak pernah berdoa
Namaku kau sebut bersama hujan
Setelah hari-hariku diisi badai
Biar...
Biar sepi menjerat tidurku
Siapa tahu, kau yang berdoa untukku
Thursday, July 9, 2009
Kenyataan Buruk
Aku kembali lagi ke Al Falah. Pertama aku daftar ulang, kemudian mengambil rapot. Kubuka, dan kudapati nilaiku lebih buruk lagi dari semester pertama lalu. Padahal tahun sebelumnya peringkat pertama selalu setia mengisi rapotku. Dan sekarang aku harus menerima kenyataan buruk ini. Kenapa ya akhir-akhir ini aku selalu saja sial?
Ah, aku benci dengan kemalasanku belajar. Aku benci dengan ketidakkuasaanku membanggakan orangtua. Aku benci dengan kegilaanku terhadap blog. Aku benci dengan kekanak-kanakanku.
Tuesday, July 7, 2009
Nyanyian Hujan
Kau hilang dalam rembulan
Semakin manja memahat malamku
Melemparku dalam kelam yang sepi
Sebagai tanda bahwa laguku adalah nyanyian hujan
Aku hanya ingin kata itu kau simpan
Biar kata itu sendiri yang memaknainya
Memaknai rintik-rintik yang mengisi senja kita
Sunday, July 5, 2009
Kada Baduit
Hari ini kuanggap hari yang sial. Cerita singkatnya, aku mau ke Water Boom karena Komunitas Blogger Kayuh Baimbai yang aku ikuti akan mengadakan pertandingan futsal dengan Kaskuser Regional Kal Sel pada jam 6 sore.
Wednesday, July 1, 2009
Sejenak
Setelah 10 hari kepalaku dijejali huruf-huruf arab dari kitab gundul dengan lembaran berwarna kuning, kini saatnya aku menikmati liburanku di kampung halaman, tepatnya di sebuah desa indah nan menawan bernama Puntik yang terletak di kecamatan Mandastana kabupaten Batola. Desa yang menyimpan berjuta kenangan tentang masa kecilku, tentang bermain bola, 'batabunan', mandi 'balumba', memancing, mencari kayu galam, main layang-layang, bagasing, sawah, kebun jeruk, hutan, sungai dan berjuta kenangan lainnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Berbicara mengenai destinasi wisata Kalsel , maka saya pikir Kotabaru adalah jawaban terbaik. Begitu banyaknya tempat-tempat yang memukau ma...
-
Aku berusia 32 tahun sedangkan dia 18... Jika kau berpikiran seperti itu maka akan terkesan konyol. Aku baru berusia 32 tahun, sementara...
-
Kemarin postingan saya berjudul "Jihad Luar Biasa" masuk koran Banjarmasin Post. Sebenarnya postingan itu postingan lama, dan se...