Saturday, March 21, 2009

Telah Kau Baca Dan Aku Bertanya

Mengapa
Setiap wujudmu menyalak mataku
Tubuhku lumpuh
Desirku gemuruh

Telah kaubaca isyarat
Aku juga tahu
Mengenai jalan aspal yang selalu berpasir
Atau pula atapku yang bocor-bocor
Apa lagi?

Lalu kenapa diam itu manja?
Aku juga tahu
Meski setiap pagi menapak, kau lewat

Tahukah, kau?
Mimpiku tadi malam salah
Malam besok juga pasti salah

Bukan
Bukan karena indahmu, sayang...
Boleh kiranya aku berkata?

Mengapa
Setiap wujudmu menyalak mataku
Tubuhku lumpuh
Desirku gemuruh

Thursday, March 5, 2009

Sebuah Pertanyaan

Kali ini aku tidak akan bicara tentang copy mengcopy kode-kode untuk blog, atau ikut berkomentar ria tentang tingkah-polah dukun kecil Ponari bersama batu saktinya. Apalagi bicara soal pemilu dan para caleg-calegnya yang bikin pusing itu. Mengenai posisiku di bidang minbat (minat dan bakat) IKPPF 09/10 yang membuat hari-hariku yang dulunya penuh semangat dan ambisi kini diliputi dengan kekesalan serta kebencian itu juga tak ingin kuangkat kali ini.
Ada hal yang menurutku lebih penting yang harus kutulis di sini secepatnya, yaitu sebuah pertanyaan yang tak pernah bisa kutemukan jawabannya. Pertanyaan sukar itu ialah: Berapa lama lagi Allah memberiku waktu untuk hidup di dunia ini?
Sebuah pertanyaan tiu kemudian mengundang terciptanya pertanyaan-pertanyaan lain yang tak kalah sulit: Sempatkah aku ikut Aruh Blogger ’09? Sempatkah aku memajukan FPP? Sempatkah aku menamatkan sekolahku di Al Falah ini? Sempatkah aku kuliah dan meraih gelar? Sempatkah aku mendapat pekerjaan layak? Sempatkah aku jadi web master seperti cita-citaku? Sempatkah orang tuaku bangga denganku? Sempatkah aku punya istri, punya anak, punya cucu? Sepatkah... Sempatkah... dan sempatkah-sempatkah yang lain yang tak terhingga banyaknya.
Kawan, kalau kautahu jawabannya, tolong beritahu aku secepatnya!

Februariku

1 = Sidang konverensi pemilihan ketua IKPPF (OSIS) dibuka. Sebenarnya ada atau tidak adanya aku di sidang itu tak akan berpengaruh apa-apa. Tak akan ada yang mencariku. Sebab di Al-Falah ini aku memang bukan siapa-siapa. Seorang blogger sepertiku, di sini tak akan ada nilainya.
2 = Sidang plenao I dimulai. Demisioner dari staf IKPPF terdahulu juga dilakukan. Itu berarti, 20 nama-nama staf baru berhak ikut transisi. Aku, tentu saja tak termasuk di sana, dan harus sabar menunggu sampai SK keluar barulah bisa jadi staf IKPPF.